Sampah… Oh, Sampah…

Oleh: Prada Aghna Murtono

SD Muhammadiyah 1 Magetan

MEPNews.id – Kalian pernah dengar tentang banjir yang melanda daerah sekitar Jakarta? Banjir tahunan itu sering membuat warga resah dan harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Nah, untuk mencegah bencana banjir, perlu ada kesadaran dalam diri kita. Kesadaran akan kebersihan lingkungan.

Sebenarnya, bisa saja seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke tidak ada sampah. Asalkan kita peduli. Hal yang sangat kecil pun akan berdampak besar jika banyak orang peduli.

Contoh: jika melihat ada sampah berserakan, maka langsung pungut dan segera buang ke tempat sampah terdekat.

Pernah dengar tentang negara Sakura yaitu Jepang? Aku sangat kagum akan adab orang Jepang. Jika ada sampah, orang Jepang dengan kesadaran sendiri segera mengambil dan menyimpannya hingga menemukan tempat sampah, lalu sampahnya dibuang disitu. Sampai-sampai, kita akan kesulitan menemukan satu tutup botol terserak di sana. Itu semua berkat sikap disiplin tinggi masyarakat Jepang terhadap kebersihan lingkungan.

Nah, dari wacana itu, ayahku dan pamanku membuat ide bagus. Mereka mendirikan Bank Sampah Modern dengan aplikasi Android. Dengan aplikasi itu, orang bisa mengumpulkan sampah plastik, membersihkan, memilah-milahnya, mengemasnya lalu mengirim ke pabrik. Selain plastik yang berserakan di sekitar bisa berkurang, sampah ini bisa dijual di pabrik dan menjadi bernilai ekonomis.

Kita sebagai anak Indonesia tumbuh di negeri yang indah dan kaya sumber alam. Indonesia terdiri atas aneka ragam suku, bahasa dan agama. Indonesia memiliki ribuan pulau yang indah. Maka, kita harus Bersama-sama melestarikan alam.

Ini bisa kita dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan. Buang sampah sembarangan, selain berdampak pada diri kita sendiri, juga akan berdampak pada makhluk hidup lain dan lingkungan sekitarnya.

Seandainya saja sampah yang kita buang ke laut termakan makhluk hidup lain, contohnya ikan, maka itu akan bisa menyebabkan ikan mati karena kena racun sampah. Ekosistem laut tercemar. Nah, coba teman-teman bayangkan kalau ikan-ikan di laut banyak yang mati; pasti kita semua tidak bisa makan ikan lagi, bukan?

Maka, perlu direnungkan bersama-sama.

Di kotaku tercinta Magetan, masalah sampah juga ada. Masih banyak kita temukan sampah di Kawasan wisata Telaga Sarangan. Untuk itu, jika kita makan jajan atau selesai makan dan minum, maka mari kita jaga kebersihan lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Jangan sampai kita mengotori lingkungan sekitar.

Dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka Magetan termasuk Telaga Sarangan akan semakin bersih, sehat, indah,dan nyaman. Seandainya Sungai Gandong bersih maka akan bisa bermanfaat bagi kita semua. Bahkan bisa menjadi sumber air bersih di Magetan. Keren, kan?

Jadi di manapun kita berada, baik di rumah, sekolah, di tempat wisata, di masjid dan lain-lain, ayo kita jaga selalu kebersihan!

Nah, bila dibandingkan dengan kondisi sampah zaman dulu dengan sekarang, saya merasakan Kota Magetan lebih bersih dan lebih indah. Banyak hal yang diupayakan Eyang Bupati Suprawoto untuk membentuk Magetan yang Smart, Bersih dan Indah.  Tetap semangat untuk membuat Magetan menjadi lebih baik, EyangWoto!

Semoga Magetan bisa menjadi kota yang bersih dan indah seindah di Asakusa kota kecil di Jepang yang sangat indah dan banyak diminati para turis asing karena kebersihan dan keindahannya. Saya tahu kebersihan Akasuka dari cerita Ayah dan Ibu. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.