Oleh: Hanna Ifadatul Khoiriyah, Mahasiswa semester V Prodi KPI STAIMAS Wonogiri
mepnews.id – Oh ibu… belaianmu aku rindu
Demi anak yang kau cintai tersenyum bahagia
Harta benda bahkan nyawa kau sudi memberikannya
Sungguh mulia jasamu begitu agung cintamu
Aku malu dan tak mampu membalas pengorbananmu
Penggalan lirik lagu Ibu Aku Rindu karya Gus Azmi itu mengingatkan setiap insan betapa besar pengorbanan ibu untuk sang buah hati. Para ibu bertaruh nyawa untuk melahirkan anaknya ke dunia ini. Setiap ibu pasti berusaha memberikan yang terbaik dan selalu mengusahakan kebahagiaan buah hatinya.
Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi:
“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan).
Syaikh Fadhlullah Al Jilani, ulama India, mengomentari hadits ini: “Ibu lebih diutamakan daripada ayah secara ijma dalam perbuatan baik, karena dalam hadits ini bagi ibu ada 3x kali bagian dari yang didapatkan ayah. Hal ini karena kesulitan yang dirasakan ibu ketika hamil, bahkan terkadang ia bisa meninggal ketika itu. Dan penderitaannya tidak berkurang ketika ia melahirkan. Kemudian cobaan yang ia alami mulai dari masa menyusui hingga anaknya besar dan bisa mengurus diri sendiri. Ini hanya dirasakan oleh ibu” [Dinukil dari Fiqhul Ta’amul ma’al Walidain, hal. 17].
Tak ada kata lelah dalam kamus kehidupannya sorang ibu selalu kuat dan tersenyum dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. Sosok wanita yang terlihat lemah sebenarnya adalah pahlawan yang tidak tergantikan jasanya.
Pada kodratnya wanita dikenal sebagai kaum yang ringkih akan tetapi mereka sangat kuat dalam menjalankan peranannya.
Ibu, engkau bagaikan bintang di langit malam.
Cahaya kasihmu menuntun jalan.
Dengan sabar dan penuh pengorbanan,
kau menjaga aku dengan cinta tak terhingga.
Ibu sosok yang sangat dekat dengan anak dan bahkan mereka berani terluka untuk anaknya. Seberapa kuat para ibu bertahan, tidak bisa terukur dengan peralatan canggihpun. Ibu adalah orang pertama yang selalu menyayangi dan menjadi garda terdepan untuk buah hatinya. Entah bagaimana lagi cerita hidup yang akan di lalui tanpa sosoknya, duniapun terasa hampa dan selamanya akan rapuh tanpa kehadirannya.
Ibu adalah wanita yang penuh perhatian dan selalu ada untuk buah hatinya, bagai seorang teman dalam kehidupan. Di sela-sela kesibukan dalam masa ke masa, ibu selalu menemani anaknya dengan mendidik dan selalu mendukung segala keinginan dan jalan terbaik untuk anaknya.
Malaikat tanpa sayap itu selalu membimbing dan menjadi sekolah pertama bagi buah hatinya. Selain sebagai tempat bercerita, ibu juga teman berdiskusi yang asyik.
Pentingnya peran seorang ibu dalam kehidupan telah diakui secara universal karena banyaknya karya seni, sastra, dan lagu yang mengabadikan kasih sayang dan pengorbanan ibu.
Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat membuat para ibu mesti memiliki pengetahuan yang lebih. Sebab, generasi penerus saat ini menghadapi tantangan yang semakin berat, salah satunya dengan adanya gadget dan media sosial. Para ibu diharapkan mampu mendampingi anak-anak mereka sehingga tetap tumbuh dan berkembang menjadi generasi emas bagi bangsa ini.