Rektor IAIN Pontianak Buka Research Camp for International Students

mepnews.id – Kolaborasi internasional antara IAIN Pontianak dan Universiti Malaysia Sarawak (Unimas) diwujudkan dalam ‘Research Camp for International Students and Visiting Class 2024’ di Pontianak.

Dikabarkan situs resmi iainptk.ac.id, Keraton Pakunegara Tayan menjadi latar belakang pembukaan acara pada 3 September 2024 ini. Ini mempertemukan unsur akademis dengan unsur tradisi lokal dalam suasana penuh kehangatan.

Acara diremikan Rektor IAIN Pontianak Prof Dr H Syarif SAg MA, dihadiri Paduka Gusti Yusri SH selaku Raja Keraton Pakunegara, Warek3, Kabag ULA, Ketua LP2M, para pembimbing dari prodi PIAUD, PGMI, HES dan HKI, serta panitia. Juga hadir tokoh-tokoh kerajaan, agama, pejabat pemerintahan, serta dosen dan mahasiswa dari kedua kampus.

Dalam sambutannya, Prof Syarif menekankan pentingnya kegiatan ini untuk mempererat hubungan antar mahasiswa serta memperdalam pengetahuan tentang warisan budaya lokal.

“Saya berharap kegiatan ini bisa diperpanjang hingga dua minggu agar hasil penelitian yang dihasilkan bisa lebih mendalam dan signifikan,” ujarnya.

Menurutnya, interaksi langsung dengan masyarakat sekitar Keraton Tayan akan memberikan nilai tambah bagi peserta dalam memahami kekayaan budaya.

Prof Madya Dr Zaimuariffuddin, yang mewakili Unimas, menyampaikan apresiasi kepada IAIN Pontianak dan Kerajaan Tayan atas sambutan yang hangat. Ia mendorong mahasiswa Unimas memanfaatkan momen ini sebaik mungkin,

“Kegiatan ini adalah kesempatan langka untuk mempelajari budaya dan tradisi lokal secara langsung. Manfaatkan dengan maksimal dalam hal penelitian maupun pengalaman hidup,” tegasnya.

Paduka Gusti Yusri juga menyambut baik kehadiran mahasiswa dan akademisi dari kedua negara. “Saya merasa bangga bisa menjadi tuan rumah Research Camp ini. Keraton kami siap membantu segala kebutuhan selama kegiatan berlangsung. Jangan ragu untuk bertanya atau meminta bantuan, kami siap sedia.”

Research Camp for International Students and Visiting Class 2024 ini diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung antara dunia akademis dan kekayaan budaya lokal, serta menjadi awal dari kolaborasi lebih lanjut di masa mendatang. (Abd. Hasan)

Facebook Comments

Comments are closed.