mepnews.id – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) program Transformasea Gili Balu, di Taman Wisata Perairan Gili Balu, Desa Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, pada 19 September 2024.
Dikabarkan situs resmi ipb.ac.id, monev ini untuk melihat sejauh mana perkembangan yang dicapai Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano sebagai sasaran program. Program ini berada di bawah asistensi PKSPL IPB University yang ditunjuk PT AMNT untuk mendampingi dan mengawal berjalannya program.
Program Transformasea merupakan wujud komitmen PT AMNT serta DKP Provinsi NTB yang pada 2022 menginisiasi program Pengembangan Ekowisata (Wisata Bahari) Berbasis Ekosistem di Gili Balu. Komitmen tersebut tertuang dalam perjanjian kemitraan Nomor 274/PD-RN/AMNT/IV/2022 dan Nomor 523/87.2/05/Dislutkan/2022 tentang Pengelolaan Konservasi Gili Balu di Provinsi NTB.
Kegiatan monev ini dihadiri antara lain Muslim ST MSi kepala DKP Provinsi NTB, Dimas Purnama manajer Departemen Social Impact PTAMNT, Jorina Waworuntu manajer Departemen Environmental PT AMNT, Hamdon kepala UPT BLUD BPSDKP Wilayah Sumbawa-Sumbawa Barat, Noto Karyono kepala DKP Kabupaten Sumbawa Barat, Dr Ahmad Solihin deputi Program Sosial Ekonomi dan Institusi PKSPL IPB University, Kepala Desa Poto Tano, Kelompok Pengelola Wisata serta masyarakat Poto Tano.
Pada hari pertama monev, partisipan meninjau beberapa titik lokasi rehabilitasi ekosistem yang telah dibangun Kelompok Pengelola Wisata Desa Poto Tano. Ini meliputi lokasi Rumah Bibit Mangrove dan Lamun di Pulau Namo, pembibitan fragmen terumbu karang di Pulau Kenawa, Rumah Bibit Vegetasi Pantai, Rumah Bibit Lamun secara ex-situ, dan Modul Transplantasi Terumbu Karang yang dibangun dan disiapkan di Desa Poto Tano oleh kelompok pengelola wisata.
Muslim sangat mengapresiasi berjalannya program. Ia menilai program ini berjalan baik sesuai rencana kerja yang disampaikan PT AMNT kepada DKP Provinsi NTB.
“DKP Kabupaten Sumbawa Barat berterima kasih kepada PT AMNT atas upaya besarnya mendukung konservasi di Gili Balu dan mengembangkan Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano yang di dalamnya terdapat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), dan Kelompok Pengolah Pemasar (Poklahsar) binaan dari DKP Kabupaten Sumbawa Barat,” ungkap Noto Karyono.
“Melalui program ini, Gili Balu tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata namun juga dapat semakin dikenal sebagai penghasil gurita terbesar di NTB,” tambahnya.
Hari kedua monev, dalam forum diskusi multipihak, Rudini selaku Ketua Kelompok Pengelola Wisata Desa Poto Tano, menyampaikan apresiasi. Ia menyebut, selama ini pihaknya berfokus memajukan Desa Poto Tano dengan menggandeng para pemuda desa.
“Selama ini kami bekerja dilandasi keikhlasan dan niat baik untuk memajukan dan menaikkan taraf hidup masyarakat. Sebagai organisasi sayap desa yang telah memiliki surat keputusan (SK) kepala desa, kami hanya berfokus memajukan Desa Poto Tano termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda agar bisa mandiri dan mencintai desa,” tandas Rudini.
Bagi PT AMNT, kegiatan ini berbuah positif bagi perjalanan program Transformasea. “Saran dan masukan yang disampaikan para undangan dan masyarakat Poto Tano selanjutnya kami tindak lanjuti secara internal bersama rekan-rekan dari PKSPL IPB University dan DKP Provinsi NTB,” kata Dimas Purnama. (yp/den/Rz)
POST A COMMENT.