mepnews.id – Tim dosen Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ambon, melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa revitalisasi bahasa daerah di negeri Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah.
Dikabarkan situs resmi polnam.ac.id edisi 20 Februari 2024, tim yang diketuai Mouren Wuarlela ini berupaya untuk menghidupkan kembali bahasa daerah yang terancam punah.
“Bahasa yang digunakan sebagian masyarakat di sini disebut Koa atau Upa’a. Sesuai kategori vitalitas bahasa menurut Kemdikbud, bahasa Koa/Upa’a berstatus terancam punah karena hanya digunakan penutur berusia 35 tahun ke atas dan lebih dikuasai generasi tua,” ujar Wuarlela.
Menurutnya, salah satu faktor menurunnya penggunaan bahasa Koa/Upa’a adalah trauma masa lalu. Pada tahun 1960-an, para murid SD (yang saat ini berstatus kakek dan nenek) oleh seorang guru dilarang menggunakan bahasa Koa/Upa’a. Jika kedapatan, mereka diberi sanksi.
Hal ini berdampak hingga saat ini. Sikap setia, bangga, dan sadar adanya norma bahasa Koa/Upa’a semakin hari semakin menurun dan berakibat menurunya penutur aktif.
“Selain itu, orang tua sudah tidak lagi menggunakan bahasa Koa/Upa’a ketika berkomunikasi dengan anak-anak. Pemahaman dan pengetahuan tentang bahasa Koa/Upa’a hanya diperoleh anak melalui proses menyimak tanpa ada interaksi timbal balik,” katanya.
Tim PkM Polnam melakukan langkah awal dengan memberi pemahaman dan penanaman sikap positif masyarakat negeri Maneo Rendah terhadap bahasa Koa/Upa’a dalam percakapan sehari-hari, serta pendokumentasian bahasa Koa/Upa’a secara tertulis.
Selain itu, ada kegiatan kreativitas anak berupa lomba tebak kata dalam bahasa Koa/Upa’a, bercerita tentang keluarga, dan berhitung menggunakan bahasa Koa/Upa’a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan diselingi belajar bahasa Koa/Upa’a bersama.
“Kegiatan revitalisasi yang dilakukan dengan skema pembiayaan PNBP Polnam tahun 2023 ini tentunya tidak serta-merta mengubah status bahasa Koa/Upa’a menjadi berstatus aman. Proses pemertahanan bahasa membutuhkan konsistensi penggunaan jangka waktu panjang, bahkan terus-menerus,” tandasnya. (Humas)