Dengan Metode Role Play, Himpaudi Lakarsantri Praktik Public Speaking

mepnews.id – Sebanyak 40 guru PAUD Humpaudi Lakarsantri Surabaya mengikuti pelatihan Public Speaking di Surabaya Grammar School, 15 Juni 2022. Pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi para guru.

Nafilah SPd, ketua Himpaudi Lakarsantri, mengucapkan terima kasih pada semua peserta atas keaktifannya dalam acara ini. Ia juga berterima kasih pada semua pihak yang memberikan dukungan. Ia berharap para guru menerapkan ketrampilan yang didapatkan.

Drs. Hasan MM, penilik di Kecamatan Lakarsantri, turut hadir dalam acara itu. Ia mengapresiasi semangat panita dan peserta. Dalam sambutannya, ia mengingatkan guru perlu terus belajar karena harus mengikuti perkembangan zaman.

“Guru itu sudah terlajur dicap masyarakat sebagai orang yang bisa apa saja. Guru juga sering jadi jujugan pertanyaan orang-orang di sekitar. Karena itu, harus pintar public speaking. Bukan hanya bicara di depan murid, tapi juga piawai berbicara di depan masyarakat dalam berbagai kondisi,” kata ia.

Workshop ini memang tidak sekadar teori. Teguh W. Utomo, selaku pemateri, juga mengajak para peserta mempraktikkan langsung apa yang diajarkan. Maka, sesi workshop dibagi ke dalam tiga tahap.

Pertama, pengenalan dasar-dasar public speaking. Kedua, peserta dibagi ke dalam enam kelompok dan masing-masing kelompok mempersiapkan materi berdasarkan kondisi yang ditentukan. Ketiga, mempraktikkan public speaking berdasarkan materi yang mereka persiapkan.

Sontak, hall tempat pelatihan berubah seperti arena pentas seni. Ramai dan heboh. Ada kelompok yang memerankan pertemuan keluarga untuk lamaran, ada yang presentasi menjual proyek property, ada yang jadi MC untuk fashion show, hingga ada yang berperan jadi mahasiswa demo menghadap ketua Dewan.

Heti Yustika, mewakili Surabaya Grammar School, menilai pelatihan ini singkat tapi menyeluruh. “Pada bagian awal, pemberian materinya memang terkesan tergesa-gesa. Setelah itu, mulai lancar. Yang paling menarik saat semua diberi kesempatan maju bicara. Suasana jadi sangat berkembang.”

Secara keseluruhan ia menilai, workshop berjalan santai, relaks, namun materi bisa tersampaikan dengan lengkap. “Kalau nggak dipaksa praktik, mereka nggak mau bicara. Dengan metode role play ini, semua mendapat kesempatan.”

Facebook Comments

Comments are closed.