Oleh: Putri Fitrilya Utamy SPd
mepnews.id – Pendidikan sangat penting bagi semua orang. Tujuannya untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri seseorang. Dengan semakin berkembang seseorang, ia dapat memiliki kreativitas, pengetahuan luas, kepribadian yang baik, dan bertanggung jawab.
Bagi generasi muda, pendidikan sangat penting. Tidak hanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi, pendidikan juga dapat membangun karakter seseorang. Karakter yang dimaksud dapat berupa bertanggung jawab, jujur, cerdas, kreatif dan memiliki semua nilai kebaikan untuk dirinya maupun untuk masyarakat.
Karakter dapat dibentuk dari lingkungan keluarga. Sebelum peserta didik melakukan pendidikan formal di bangku sekolah, lingkungan keluarga sangat berperan penting. Dalam keluarga dapat diajarkan cara jujur, bertanggung jawab.
Misalnya, ada anak umur tiga tahun bermain bersama teman sebaya di rumah. Ia menghamburkan mainan. Pendidikan karakter diberikan saat anak tersebut diminta menyusun kembali mainannya setelah dimainkan bersama teman-temannya. Juga, saat ia diminta menjaga dan merawat maninan tersebut.
Lingkungan keluarga berperan penting untuk membentuk karakter seseorang. Keluarga dapat membentuk karakter anak yang nantinya menjadi manusia seutuhnya. Setelah mendapatkan pengetahuan dasar dari lingkungan keluarga, diharapkan anak sebagai peserta didik di sekolah dapat membentuk karakter yang diharapkan.
Di sekolah, salah satu cara membangun karakter yang dapat guru lakukan adalah menjadi contoh bagi peserta didik dalam bersikap dan berprilaku. Hal ini menuntut guru untuk melakukan dan memberikan semua yang terbaik dari sikap maupun prilakunya.
Guru juga diharapkan mengajarkan sopan santun kepada peserta didik. Terdengar sederhana, tetapi ini hal penting dan tidak dapat ditinggalkan untuk membentuk karakter. Walau peserta didik sudah diajarkan sopan santun di lingkungan keluarga, tetapi karena peserta didik banyak menghabiskan waktu di sekolah maka semua warga sekolah harus memberikan contoh cara bersikap sopan santun.
Guru juga diharapkan memberikan pengajaran nilai moral pada setiap pelajaran. Guru tidak hanya menyampaikan materi akademik, tetapi juga memasukkan nilai moral pada setiap pembelajaran.
Contoh, guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok untuk diskusi. Saat memaparkan hasil diskusi, ada satu kelompok yang berbeda dengan kelompok lain. Di sini guru dapat mengajarkan cara menghargai pendapat orang lain dengan menggunakan kata maupun kalimat yang tidak menjatuhkan kelompok lainnya.
Guru juga dapat mengucapkan terima kasih kepada perwakilan kelompok yang telah berani memaparkan hasil diskusi. Mengucapkan terima kasih tidak hanya saat kita dapat bantuan dari orang lain atau dapat sesuatu dari orang lain. Ucapan terima kasih dapat juga kita ucapkan untuk mengapresiasi dan menghargai orang lain sehingga membuat orang lain percaya diri.
- Penulis adalah tenaga pendidik/guru Produktif Akuntansi di SMK Negeri 1 Kaliorang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.