Oleh: Mafluah SPd, MPd.
MEPNews.id – Dalam perjalanan hidup manusia, disadari ataupun tidak, tujuanya sudah ditentukan yaitu akhirat. Oleh sebab itu, manusia hidup di dunia dituntut untuk mempersiapkan diri mencari bekal menuju kehidupan abadi kelak sesudah mati.
Manusia diberi kondisi berbeda-beda untuk mengisi perjalanan hidupnya menuju tujuan akhir. Ada yang perjalanan hidupnya dipenuhi berbagai ujian/cobaan oleh Allah SWT sehingga harus menghadapi banyak masalah. Ada pula yang perjalanan hidupnya mulus-mulus saja tanpa masalah berarti. Ada yang mengisi perjalanan hidupanya dengan penuh beban, ada juga yang santai-santai saja seolah tanpa beban.
Begitu pula masalah yang timbul. Bisa dari dalam diri manusia sendiri, antara lain rasa malas, keterbatasan fisik, pengetahuan dan lain-lain. Masalah yang timbul dari luar diri manusia antara lain gangguan keamanan, bencana alam dan lain-lain. Saat ini, salah satu contoh masalah dari luar adalah pandemi COVID-19.
Tapi, masalah itu juga tergantung cara pandang masing-masing individu. Yakinlah Allah SWT tidak akan menurunkan masalah atau ujian di luar kemampuan hambaNya. Firman Allah; وسعها إلا نفساً اللهيكلف لا Allah tak membebani hamba kecuali menurut kemampuannya. [QS Al-Baqarah: 286]
Maka, cara menghadapi masalah juga tergantung pada kadar keimanan, ketaqwaan, kesabaran, ketabahan dan pola pikir masing-masing manusia. Yakinlah, Allah SWT akan memberikan hadiah bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha menghadapi masalah dengan tetap mengikuti tuntunan yang diajarkan Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.
Dalam perjalanan perjuangan mencerdaskan anak-anak bangsa, harapan kita adalah mereka bakal berhasil dan sukses dunia dan akherat. Akan tetapi, bermacam masalah tentu saja ada. Oleh sebab itu, kita harus cermat dalam menyikapi setiap masalah sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan.
Yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada jalan penyelesaiannya. Jika di suatu kesempatan kita belum berhasil, di lain kesempatan Insya Allah pasti berhasil. Itu karena Allah SWT sudah menyiapkan alternatif pilihan yang harus diambil untuk diputuskan.
Ambil ibroh dari perjalana hidup pohon pisang. Tanaman ini banyak dan mudah kita jumpai di sekitar kita (khususnya di pedesaan). Ada pelajaran berharga yang dapat kita petik dari perjalanan hidup pohon pisang.
Dalam perjalanan hidupnya, pohon pisang tidak akan mati sebelum berbuah. Karena, berbuah adalah tujuan hidupnya. Pohon pisang akan mempertahankan hidup sampai dia berbuah. Bila kita tebang sebelum berbuah, pohon pisang akan cepat tumbuh kembali. Daun segera muncul di tengah-tengah bagian yang terpotong. Sementara, pohon pisang akan mati dengan sendirinya setelah dia berbuah. Tapi, sebelum mati, biasanya telah tumbuh tunas-tunas baru di sekitarnya. Tunas-tunas ini nantinya meneruskan yang kehidupan.
Dari uraian kehidupan pisang di atas, dapat dipetik pelajaran bahwa kita harus terus berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang kita tetapkan sebagai tujuan. Hambatan dan rintangan serta pengorbanan yang muncul dalam perjuangan adalah masalah yang harus dihadapi. Kita harus tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Setelah tercapai tujuan yang satu, kita alihkan ke tujuan berikutnya. Tujuan yang kita tinggalkan akan terus menjadi tujuan dari penganti kita. Begitulah seterusnya.
Penulis adalah guru KB Tunas Karya, Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro