Diskusi Siang Itu

Oleh: Moh. Husen

MEPNews.id—Siang itu saya menghadiri sebuah diskusi tanpa narasumber. Jangan keburu dikecam: “Bagaimana itu kok diskusi nggak ada gurunya atau narasumbernya? Kan bisa tersesat semua pesertanya?” Seakan-akan narasumber atau guru adalah orang yang pasti benar dan pasti mutlak tidak bisa salah serta yang mengikutinya pasti tak mungkin keliru.

Saya menikmati acara itu bukan karena tanpa narasumber. Tapi sesekali acara tanpa narasumber itu perlu. Moderatornya pegang prinsip: “Kita kumpul disini bersepakat untuk tidak sepakat.” Semua hadirin tertawa semua. Semua boleh ngomong tapi jangan marah kalau tidak disepakati. Sungguh apa yang diucapkan Pak Moderator itu adalah sebuah konsep rendah hati yang melawan keangkuhan populer “hanya aku yang paling benar”.

Dalam diskusi itu semua orang belajar kepada semua orang. Perkara ada yang terbiasa angkuh serta meremehkan “suara orang-orang kecil”, maka hal itu menjadi resiko bagi diri si peremeh. Padahal, biasanya, kepada kepolosan “orang kecil” itulah Tuhan banyak menitipkan cahaya-Nya.

Acara diskusi siang itu tidak mengharuskan ditiru semua orang. Juga tidak untuk mengkritik anggapan narasumber pasti benar atau fenomena salah pilih narasumber dengan parameter asal terkenal dijadikan panutan. Acara ini semacam jeda sebentar dari segenap rutinitas acara yang selalu menggunakan narasumber dan fokus yang hadir selalu melulu hanya kepada narasumber, dan melupakan tukang sapu.

Lantas apakah narasumber tidak penting? Penting sekali. Keliru besar jika anti narasumber. Lha wong kepada yang bukan narasumber saja tidak anti kok. Terkadang kita terbiasa memotong diri kita sendiri sehingga cacat. Kalau sudah cinta dengan tangan anti kaki, tak mau memakai kaki, bahkan memotong kaki dan membuangnya jauh-jauh. Kalau sudah memakai intelektual, ruhani ditendang.

Diskusi yang di-youtube-kan itu berakhir dengan doa serta closing statement dari Pak Moderator: “Baiklah kawan-kawan sekalian. Acara ini kita tutup dengan kesepakatan untuk tidak sepakat, setuju…?!!!”

“Setuju !!! Hahahahaha…..” teriak yang hadir sambil ketawa-tawa penuh kebahagiaan persaudaraan. Toh kebenaran yang sejati tak pernah gugur meskipun seluruh dunia tak pernah sepakat.

(Banyuwangi, 2 September 2020)

Top of Form

Bottom of Form

 

Facebook Comments

Comments are closed.