Foto : Ilustrasi
MEPNews.id – Dalam menulis, ada keajaiban yang mustahil dapat diceritakan atau dirasakan oleh orang lain yang tidak pernah menulis. Silakan percaya atau tidak. Pastinya, saya telah merasakannya sendiri.
Keajaiban itu ialah sekali saja tulisan Anda dimuat di media atau diterbitkan oleh penerbit, maka Anda akan semakin gila menulis. Berapa pun penghargaan materi yang Anda terima, saya jamin tidak akan mengurangi kegilaan Anda.
Demikian dua alinea milik M Husnaini dari bukunya yang laris “Menulis Dari Nol Hingga Terbit Buku” Saya kira alinea itu sangat relevan sebagai pembakar semangat bagi siapa saja yang baru belajar menulis. Termasuk penulis pemula yang belum punya banyak karya. Supaya mereka dapat tetap istikamah di titian jalur menuju penulis kaya karya.
Untuk bisa menulis buku. Tentu tidak bisa diperoleh secara instan belaka. Perlu tekad kuat, mental tangguh, dan minat yang tinggi di bidang tulis menulis. Termasuk telah senang dengan aktivitas membaca. Sebab untuk dapat menulis buku, agar tulisan yang kelak dihasilkan berkualitas plus berbobot tinggi, maka memperbanyak bacaan sebagai konsumsi pikiran adalah syarat mutlak.
Tak usah bermimpi bisa menulis lalu menghasilkan buku karya mandiri bila Anda ogah banyak membaca alih-alih tidak segera menulis. Sebaiknya menulis saja sejak sekarang, mulai menulis secara kontinyu, menulis apa saja yang sekirannya Anda tahu dan kuasai. Jangan menulis sesuatu yang tidak Anda tahu dan kuasai, apalagi Anda sama sekali awam tentang persoalan tersebut.
Salah satu upaya konkrit mewujudkan mimpi bisa berkarya buku, minimal satu buku sebelum mati. Maka Anda perlu menancapkan komitmen untuk mau menghasilkan tarulah satu hari satu tulisan.
Andaikan komitmen itu berat, jika itu ternyata membebani maka satu pekan tiga tulisan sebaiknya Anda upayakan. Lakukan secara rutin, buat komitmen dengan diri sendiri agar bisa konsisten menghasilkan tiga tulisan selama sepekan. Rampungkan satu tulisan. Lakukan rutinitas menghasilkan tiga tulisan selama sepekan ini dalam waktu yang lama secara ajeg, plus dibingkai oleh komitmen tinggi terhadap janji pada diri sendiri.
Adapun dengan nyicil satu hari satu tulisan. Hal ini adalah upaya yang paling logis sebagai usaha untuk mewujudkan mimpi bisa berkarya buku mandiri. Melalui komitmen satu hari satu tulisan yang awalnya mustahil niscaya kelak berhasil. Tanpa usaha nyicil ini baiknya lupakan punya karya buku. Menulis buku itu sejatinya gampang bila kita punya minat yang tinggi, didukung komitmen pada konsistensi menghasilkan satu hari satu tulisan.
Sekali lagi, jikalau satu hari satu tulisan itu berat menurut Anda. Silakan buat kesepakatan dengan diri sendiri, maunya hari apa saja yang wajib menulis. Jangan sampai ada sehari dari tiga hari itu Anda sama sekali tidak menulis. Kalau tidak sempat menulis, berarti Anda utang tulisan. Sebaiknya utang itu tetap dibayarkan sebagai pelunasan atas komitmen yang telah disepakati di awal.
Sekarang, tinggal buat keputusan. Entah berani dengan satu hari satu tulisan, atau cukup satu pekan tiga tulisan. Semua kembali kepada Anda. Apabila ingin berkarya buku, syarat utama dan pertama adalah segera mulai untuk menulis. Menulislah yang rutin, menulislah apa saja yang Anda kuasai, dan selalu menulislah meski kondisi batin atau pun fisik tak memungkinkan untuk menulis.
Sebab bagi penulis sejati, menulis adalah panggilan hati sebagai kebutuhan akan kepuasan diri, atau bagi mereka calon-calon penulis hebat di kemudian hari, menulis adalah sarana paling ajaib guna menghadirkan berbagai lompatan hebat di laku kehidupannya yang mungkin awalnya tidak terpikirkan sama sekali. Jadi, mulai sekarang ayo segera menulis.
(Aditya Akbar Hakim)