mepnews.id – Panasnya udara dan banjir bandang di beberapa wilayah Kabupaten Bojonegoro dalam kurun waktu terakhir, menurut kajian Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro, adalah akibat berkurangnya pohon. Mengambil momentum akhir bulan suci Ramadhan dan awal Syawal 1446 H, PDM Bojonegoro melalui MLH menggelar reboisasi sinergis pada Sabtu 29 Maret 2025. Kegiatan dilaksanakan di tanah wakaf PDM di Dusun Pencarkarang, Desa Sambeng, Kecamatan Kasiman.
Selain MLH PDM, yang juga ikut terlibat adalah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah, Pengurus Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Bojonegoro, Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Kasiman, Pimpinan Cabang Aisyiah (PCA) Kasiman dan LAZISMU.
Khudhori, Wakil Ketua PDM Bojonegoro, mengatakan tujuan jangka pendek reboisasi adalah tanaman bisa hidup di tanah wakaf. Tujuan jangka panjangnya adalah tanah yang diwakafkan pada Muhammadiyah bisa lebih produktif sambil menunggu pelaksanaan sesuai ikrar wakaf.
“Selain itu, dengan reboisasi, Muhammadiyah juga bisa sedekah oksigen,” tambah Khudhori.
Zainudin, ketua MLH PDM Bojonegoro, memaparkan luas lahan yang digunakan 12000 M². Karena PDM Bojonegoro masih punya banyak tanah wakaf, selanjutnya akan diagendakan mana saja yang akan dilaksanakan reboisasi.
Dian Martha, sekretaris panitia kegiatan, mengatakan ke depan reboisasi tidak hanya melibatkan organisasi otonom di Muhammadiyah secara internal, namun juga berkolaborasi dengan organisasi-organisasi masyarakat lain yang peduli lingkungan. Termasuk dengan pemerintah kabupaten.
Dalam aksi reboisasi, peserta menanam pohon balsa (Ochroma pyramidale) yang bisa tumbuh cepat dan dapat dipanen dalam 3-5 tahun. Mengusung konsep agroforestry, penghijauan dilakukan awalnya dengan kombinasi balsa dan jagung, dilanjutkan dengan penanaman okra.
“Skema ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem,” sambung Roni, koordinator lapangan.
Setelah sesi penanaman, acara berlanjut dengan buka puasa bersama dan salat berjamaah di Masjid Hibatullah Sambeng. (M. Yazid Mar’i)