mepnews.id – Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Faperta Unram) merayakan dies natalis ke-57 dengan menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penanaman 1.000 pohon mangrove di Pantai Gerupuk, Desa Sengkol, Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan pada pada Sabtu 20 Januari 2004 ini melibatkan mahasiswa, dosen, serta pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah setempat dan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB).
Dikabarkan situs resmi unram.ac.id, acara penanaman mangrove dihadiri Rektor Unram, Kapolda NTB, Dekan Faperta Unram, Kepala LPPM Unram, Bupati Lombok Tengah, Bupati Lombok Barat, Camat Pujut, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah, Direktur ITDC, beberapa Kepala Desa di Kecamatan Pujut, civitas akademika Faperta Unram, dan masyarakat setempat.
Penanaman pohon mangrove, yang dikoordinir Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Prof Dr Ir Sukartono MAgr, dipilih sebagai bentuk kontribusi Faperta Unram dalam menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir. Pantai Gerupuk dipilih karena salah satu lokasi strategis untuk program rehabilitasi ekosistem mangrove.
Ketua Panitia Dies Natalis, Dr Ir Halimah MSc, menyampaikan kegiatan ini juga wujud nyata komitmen Unram dalam mendukung pelestarian lingkungan. “Kegiatan Faperta Mengabdi terdiri dari tiga kegiatan. Sebelumnya, kami melaksanakan penyuluhan penanaman rumput laut yang bisa diolah jadi bioethanol di Desa Gerupuk dan penyuluhan pengolahan hasil perikanan di Desa Mertak. Hari ini, kami melakukan penanaman mangrove di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.”
Dalam kegiatan ini ditanam 1.000 pohon mangrove. Pada Agustus, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 1.000 pohon mangrove lagi. Penanaman 2.000 pohon mangrove ini bentuk sumbangsih Unram dalam mendukung ecotourism di KEK Mandalika.
Rektor Prof Ir Bambang Hari Kusumo MAgrSt PhD, menyampaikan mangrove merupakan salah satu tanaman yang sangat handal dalam menyerap karbon dioksida di atmosfer. Program penanaman 2.000 mangrove ini bentuk mitigasi mengurangi jumlah karbon dioksida.
“Tidak hanya bermanfaat bagi manusia yang menghirup oksigen dari tanaman ini, tetapi bermanfaat bagi seluruh ekosistem. Mangrove dapat menjadi habitat kepiting dan kerang, sehingga nantinya masyarakat dapat membudidayakan sebagai sumber peningkatan ekonomi,” kata Prof Bambang.
Guru Besar Fakultas Pertanian Unram ini juga mengajak seluruh hadirin selalu ikhlas dalam berbuat kebaikan dan memberikan manfaat kepada sesama manusia maupun terhadap lingkungan.
Kapolda NTB, Irjen Pol Drs Raden Umar Faroq SH MHum menuturkan, penanaman mangrove adalah kegiatan sangat positif. Di samping untuk agrowisata, ini juga bentuk pencegahan abrasi di sekitar Kecamatan Pujut.
“Kegiatan seperti ini harus dilanjutkan karena mengajak keaktifan mahasiswa dan masyarakat. Ini juga bentuk kerja sama antara Unram dengan Polda NTB, termasuk dukungan dari pemerintah daerah setempat,” ujar Kapolda NTB.