mepnews.id – Salah satu komponen penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut adalah gosok gigi. Pakai alat bantu berupa sikat gigi yang baik, yang saat digunakan bisa mengangkat kotoran, nyaman digunakan, serta aman bagi gigi dan gusi.
Masalahnya, setelah 40 hari penggunaan konsisten, bulu-bulu sikat gigi biasanya melebar. Ini membuat proses gosok gigi jadi kurang efektif. Pengguna sikat gigi semacam ini justru mengalami penumpukan plak lebih banyak. Setelah digunakan 3 bulan, bulu sikat gigi biasanya sudah keriting ke samping sehingga tidak lagi efektif untuk mengangkat kotoran dari gigi dan gusi. Bahkan bisa melukai gusi dan menggores lapisan luar gigi.
Maka, American Dental Association (ADA) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan penggantian sikat gigi tiap 3 – 4 bulan. Namun, jika sikat gigi sudah rusak digunakan sebelum 3 bulan, jangan lagi menunda ganti sikat gigi.
Anita Yulviyani, fosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Surabaya, menyebut jika bulu sikat telah rusak sebaiknya segera ganti. Bulu sikat yang rusak dapat melukai gusi hingga berdarah. Lebih-lebih jika gusinya termasuk sensitif.
“Selain mengganti setiap tiga bulan, terdapat sejumlah perawatan sikat gigi yang harus dilakukan agar fungsinya maksimal. Jangan gunakan sikat gigi bersamaan dengan orang lain, termasuk dalam keluarga,” ujar Anita, lewat situs resmi um-surabaya.ac.id.
Anita menyarankan bilas sikat gigi dengan air mengalir hingga bersih setelah digunakan. Jangan gunakan wadah tertutup pada sikat gigi agar tidak ada pertumbuhan jamur dan perkembangan bakteri.
“Ada beberapa indikator dan waktu yang tepat mengganti sikat gigi. Pertama, ketika bulu sikat gigi mulai bengkok dan rusak. Kedua, ketika sikat gigi sering kontak dengan air dan basah. Ketiga, ketika sudah 3 bulan pemakaian.”
Lantas apa akibat dari tidak ganti sikat gigi dengan rutin?
Menurut Anita, tiga dampak akibat tidak mengganti sikat gigi yakni: terjadinya penumpukan karang gigi, plak pada gigi tidak hilang, dan terjadi kerusakan dan sensitivitas gusi.