mepnews.id – Polusi asap kendaraan makin menjadi permasalahan sehingga beberapa pihak mulai menciptakan berbagai solusi. Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga, Dr (Cand) Yoga Uta N ST MT, bersama timnya aktif membuat kendaraan listrik.
“Kendaraan listrik tidak menghasilkan polusi sehingga lebih nyaman saat menggunakannya di jalanan,” tutur Yoga.
Kegemaran membuatan kendaraan listrik tidak lepas dari minat Yoga pada dunia otomotif. Selain itu, Yoga juga mengaku tertarik pada isu-isu lingkungan. Pihak universitas menanggapinya dengan positif.
Maka, berbagai jenis kendaraan listrik telah dihasilkan Yoga. Antara lain; sepeda motor, mobil, dan truk. “Total, ada 20 kendaraan yang saya buat,” kata Yoga.
Ia juga membuat sepeda gowes untuk mendukung program Pengabdian Masyarakat Unair di Gili Iyang di perairan sebelah timur Madura.
Yoga terkadang membuat kendaraan listrik bersama mahasiswa. Mereka mengerjakannya di workshop milik Yoga di Keputih, Surabaya. Di workshop, para mahasiswa dapat aktif belajar mengenai kendaraan listrik.
Pada 2013, Yoga bergabung dengan tim riset dan kemudian bergabung ke tim mobil listrik. Saat ini, ia merupakan dosen Unair yang tergabung dalam konsorsium nasional bekerja sama dengan universitas lain.
Untuk membuat satu kendaraan listrik, Yoga perlu waktu hingga enam bulan bergantung pada tingkat kerumitan perangkat yang digunakan. “Kalau yang sederhana, seperti sepeda, ya hanya satu minggu,” imbuhnya.
Yoga mengaku tidak pernah merasa kesulitan dalam pembuatan kendaraan listrik. “Kesulitan sebuah tantangan yang harus dihadapi. Tantangan terbesar ya komponennya. Biasanya, komponen-komponen tersebut masih impor. Namun, saya yakin kita bisa membuat komponen sendiri. Itu yang saya lakukan bersama tim.”
Komponen yang dibuatnya beragam. Mulai motor listrik, dinamo, hingga controller. Riset-riset di Unair melibatkan komponen-komponen utama kendaraan listrik bisa dibikin sendiri.
Meski gemar membuat kendaraan listrik, Yoga belum fokus terhadap jumlahnya. Hal itu disebabkan Unair mengharuskan adanya hilirisasi produk terlebih dahulu.
“Fokus kami sekarang adalah sosialisasi kepada masyarakat. Kami juga harus memikirkan cara agar masyarakat menerima dan peduli kendaraan listrik. Kendaraan listrik dapat menekan biaya dan mengurangi polusi,” papar Yoga. (*)