mepnews.id – Virus cacar monyet (monkeypox) tengah menjadi perhatian dunia. Dari Afrika, virus itu menyebar ke beberapa negara non endemik seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa wilayah di Eropa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, lebih dari 200 orang sudah terjangkit.
Kepala Divisi Penyakit Infeksi dan Tropis Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran (FK) Univeritas Airlangga (Unair), Dr Dominicus Husada dr DTM&H MCTM(TP) SpA(K), memaparkan, penyakit cacar pada monyet memiliki banyak kemiripan dengan cacar pada manusia. Tanda utamanya bintik berisi nanah atau cairan di banyak tempat pada tubuh, terutama anggota gerak.
“Jika tidak muncul bintik, kecurigaan ke arah cacar monyet praktis rendah. Berbeda dengan cacar manusia yang selalu meninggalkan bekas atau menyebabkan kematian, cacar monyet relatif ringan. Jarang sekali yang memberat atau membuat kematian,” paparnya.
Terkait penularan, ia menjelaskan kontak erat antar manusia menjadi medium penularan virus. Cairan yang mengandung virus masuk ke tubuh melalui kulit yang terluka, mata, mulut, atau saluran pernapasan. Di negara-negara Barat, salah satu faktor pendorong penularan virus ini adalah hubungan seks sesama jenis.
“Berbagai penyakit yang baru dikenal manusia belakangan ini hampir semuanya dari hewan, tapi sekarang pindah ke manusia. Hal ini disebabkan perubahan pola hidup manusia, interaksi dengan hutan dan seisinya, serta global warming. Semua hal di atas harus diperhatikan jika menghendaki dunia dalam keseimbangan. Konsepnya saat ini disebut one health. Bicara penyakit menular harus juga melibatkan dokter hewan dan ahli pertanian karena penyakit ada di semua mahluk hidup. Mengurus manusia saja tidak akan mampu menyelesaikan masalah,” tambahnya.
Biasanya, virus cacar monyet menyerang orang dewasa, bisa juga menyerang anak-anak. Penyakit ini banyak ditemukan di Afrika. Dapat dibilang, mereka mengalami wabah virus cacar monyet hampir setiap tahun di tingkat lokal maupun yang lebih luas.
“Vaksin virus cacar monyet sudah tersedia di beberapa negara maju. Vaksin yang digunakan adalah vaksin untuk cacar manusia yang juga efektif untuk cacar monyet. Beberapa negara seperti Amerika Serikat mempunyai stok vaksin ini, tapi Indonesia tidak punya,” ujar Dominicus.
Sebaiknya jaga jarak dengan orang yang dicurigai menderita cacar monyet. Menurutnya, kontak erat bisa menjadi penyebab penularan. Jika tidak berdekatan dengan penderita, risiko tertular boleh dikatakan tidak ada. (*)