Tim Robot Unair Raih Prestasi Internasional

mepnews.id – Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair) meraih prestasi internasional. Muhammad Syahnabil Hammam Sungkar mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Angkatan 2021 dan Zhafran Hilmi Wijaya mahasiswa Teknik Elektro 2020 merebut 3rd Place RCAP Influencer Award – People’s Choice dan 3rd Place RCAP Influencer Award – Most Popular Video dalam ajang RoboCup.

Dikutip UNAIR NEWS, Hilmi menjelaskan Robocup Asia Pacific adalah kompetisi robot sangat bergengsi karena pesertanya dari berbagai negara.

“Strategi yang kami terapkan pada event ini Dead Reckoning. Ini salah satu algoritma yang banyak menerapkan konsep kalkulus yang biasa digunakan pada sistem navigasi robot untuk menghitung dan mengetahui posisi target yang telah ditentukan pada sumbu-x dan sumbu-y. Kemudian menggerakkan ke arah target menggunakan motor yang terdapat pada robot simulator,” jelas Hilmi.

Algoritma Dead Reckoning mudah dipelajari. Sebagai mahasiswa teknik, mereka sudah terbiasa dengan kalkulus. “Ketika menjawab tantangan juri lomba, kami dapat memperhitungkan dan menyelesaikannya dengan mudah. Robot dapat melaju ke target dengan baik dan mendapat poin banyak,” ungkapanya.

Namun, ketika mengikuti lomba, ada banyak proses yang harus dilalui agar juara. Pertama, membuat Team Description Paper (TDP). Pada tahap ini, setiap tim wajib membuat makalah  berisi identitas anggota tim, latar belakang tim, pengalaman yang pernah diikuti, strategi yang akan digunakan, dan algoritma yang ingin dikembangkan.

“Tim yang memiliki TDP paling menarik di mata juri dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya,” ungkap Hilmi.

Tahapan kedua, preliminary games. Pada tahap ini, semua tim memprogram robot simulator dengan algoritma yang sudah dipersiapkan. Waktu pengerjaannya 24 jam.

“Pada tahap final games, tim yang lolos hanya 16. Ketika final, tantangan yang diberikan juri jauh lebih susah. Jarak antar target lebih jauh daripada sebelumnya. Waktu pemrograman lebih singkat yaitu 4 jam dan diawasi juri,” ungkapnya.

“Pada babak 8 besar, kami lolos dan jadi satu-satunya perwakilan Unair.”

Pada babak 8 besar, waktu pemrograman dipersingkat menjadi 3 jam dan wajib mengikuti interview dari juri.

“Alhamdulillah ketika interview kami mendapat banyak pujian dari juri mengenai jawaban kami,”  kata Hilmi. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.