Desain Rumah Tahfidz Ramah Lingkungan

mepnews.id – Sarana dan prasarana merupakan salah satu elemen penting yang harus dipenuhi dalam pendidikan. Begitu pun peran Rumah Tahfidz sebagai sarana dalam pendidikan agama Islam. Menanggapi urgensi tersebut, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang desain Rumah Tahfidz yang ramah lingkungan.

Tim yang terdiri dari enam dosen dan lima mahasiswa dari Departemen Arsitektur ini mengambil contoh lokasi desain di lahan 195 meter persegi di Desa Sedayu RT 4 RW 17, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. “Inisiasi perencanaan ini juga turut menyertakan keinginan dari pemilik tanah wakaf untuk mendirikan Rumah Tahfidz berbeasiswa di desa tersebut,” terang Fenty Ratna Indarti ST March, ketua tim.

Ilustrasi kamar santri yang kaya cahaya, penghawaan dan pemandangan lingkungan sekitar.

Fenty mengungkapkan, proses desain Rumah Tahfidz telah dilakukan pada Juli hingga November 2021. Dari segi keilmuan arsitektur, Rumah Tahfidz yang selama ini ada di Indonesia memiliki akses yang kurang ramah terhadap lingkungan luar. Hal ini mengakibatkan udara menjadi panas sesak di dalam akibat banyaknya penghuni.

Merespon permasalahan tersebut, tim mengawali proses desain dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan Rumah Tahfidz untuk mewadahi pengguna serta kegiatan yang akan dilakukan. Lalu, analisis kondisi lingkungan untuk menggali

Ilustrasi ruang mengaji yang kaya cahaya dan hawa alami.

potensi yang bisa digunakan dalam desain nantinya. “Melalui analisa site mendalam, diketahui sumber daya alam yang bisa dimaksimalkan untuk pembentukan arsitekturnya,” jelasnya.

Ditambahkan lebih lanjut, bentukan arsitektur yang direncanakan masih mempertimbangkan kondisi lingkungan pedesaan dengan mengadopsi sosok rumah yang sederhana. Selain itu, banyaknya bukaan yang juga difungsikan sebagai tempat menghafal Alquran diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan konsentrasi para santri.

Ilustrasi toko santri tempat menjual produk dan barang kebutuhan.

Selain ramah lingkungan, Fenty mengungkapkan bahwa timnya mencoba mengintegrasikan kemandirian para santri di rumah tahfidz tersebut. Yakni dengan memberikan desain area toko di mana para santri dapat mengelola dan menjual hasil kerajinan karya mereka selama berada di Rumah Tahfidz.

Fenty menyampaikan, pendirian Rumah Tahfidz ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap desa tersebut, seperti meningkatkan perekonomian melalui kunjungan bertema agama. “Rumah Tahfidz ini juga nantinya dapat dijadikan wadah bagi warga sekitar untuk memperdalam sekaligus melakukan kegiatan beragama secara bersamaan,” paparnya. (Faadhillah Syhab Azzahra)

Facebook Comments

Comments are closed.