Guru DPK Harus Jadi Motor Kemajuan Madrasah

mepnews.id – Selasa 25 Desember 2022, di Aula PLHUT Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, berlangsung pembinaan guru DPK (guru PNS yang diperbantukan di madrasah swasta) sekabupaten.

Sahid selaku kepala Kemenag Kabupaten Tuban, membuka dan memberikan sambutan pada acara itu. Sekaligus, ia memberi motivasi dan pembinaan.

Acara yang diikuti 159 peserta itu dilaksanakan dengan dua sesi. Sesi pertama dimulai 07.30 dan berahir 12.00. Sesi kedua antara pukul 13.00 hingga 17.00. Hal ini sebagai komitmen Kemenag Kabupaten Tuban untuk tetap menjadi teladan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Karena masih dalam masa PTMT (Pembelajaran Tatap Muja Terbatas), peserta tetap harus jaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan,” kata Muawanah, selaku ketua DPK.

Dalam sambutannya, Sahid menyampaikan, “Meski di awal semester dua ini banyak yang harus dikerjakan PNS, untuk melakukan tupoksinya, namun ia tetap harus membantu pemerintah agar pandemi ini berakhir, termasuk membantu peningkatan prosentase masyarakat, lingkungan, serta siswa yang telah melakukan vaksinasi. Artinya prinsip kerja cerdas dan ihlas harus tetap tetanam pada diri PNS di lingkungan Kemenag Tuban.”

Ia juga menyitir surat Al Insiroh 7 “faidza faragtafanshob“, maka apabila telah selesai (suatu pekerjaan), maka tetap bekerja keras (untuk urusan lain).

“Guru DPK di madrasah swasta harus tetap menjadi motivator dan motor penggerak bagi kemajuan madrasah,” ia menegaskan.

Umi Kalsum, selaku Kasi Pendma (Pendidikan Madrasah) baru, sebagai pemateri pertama, menyampaikan, untuk mewujudkan madrasah hebat bermartabat pihaknya akan terus mengawal dan secara bertahap mewujudkan program Geramm (Gerakan Ayo Membangun Madrasah) yang telah di-launching oleh Bidang Pendidikan Kanwil Kemenag Jatim sejak 7 Agustus 2019.

Setidaknya ada tujuh komponen yang menjadi fokus garapan program Geramm, yakni Gelem, Gemi, Gemes, Gefa, Kata si Guru, Kata si Kamad, dan Kata si Awas.

Gerakan Literasi Madrasah (Gelem) diharapkan mampu menjadi gerakan yang dapat membangkitkan budaya literasi madrasah di Tuban. Tak hanya membaca dan menulis, literasi juga mencakup ketrampilan berpikir menggunakan sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.

Di antara alternatif kegiatan literasi yang bisa dilakukan di madrasah adalah menumbuhkan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca setiap hari, menata lingkungan kaya teks.

“Alhamdulillah, hingga saat ini sudah terdapat lebih kurang 630 judul buku karya guru dan siswa di Tuban,” kata ia.

Gerakan Madrasah Inovasi (Gemi) diharapkan menjadi bagian dari gerakan utuh dan terpadu pada setiap madrasah. Di antara konsep dan implementasi Gemi adalah madrasah vokasi/enterpreneur, madrasah riset, madrasah inspiratif, dan madrasah hijau.

Gerakan Madrasah Sehat (Gemes) untuk meningkatkan mutu pendidkan dan prestasi belajar dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat. “Untuk itu, ke depan kita canangkan madrasah ramah anak.”

Gerakan Furudul Ainiyah (Gefa) untuk mendidik peserta didik sebagai individu yang berkarakter dan berkepribadian islam. Gefa ini merujuk lima nilai utama yang meliputi religius, wathaniyah, mandiri, ta’awun, dan integritas.

Menyinggung perkembangan baru tentang kurikulum prototipe, meski saat ini di Kementrian Agama masih berlaku KMA nomor 183 tahun 2019 perihal pedoman implementasi kurikulum pada madrasah. “Kemenag akan selalu mengikuti regulasi yang ada. Kurikulum prototipe yang hari ini diuji coba pada sekolah penggerak, dan rencana diimplementasikan di tahun 2024 mendatang, tentu menjadi keharusan bagi guru Kemenag, khususnya guru DPK dapat memahaminya. Sehingga akan sentiasa menguptude diri terhadap perkembangan yang ada, dan telah benar-benar siap saatnya nanti kurikulum prototipe diberlakukan secara menyeluruh.”

Sebagai pemateri terahir, Daim dan Shindi, mewakili analis kepegawaian, memberikan paparan perihal regulasi tentang SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) model baru. (M. Yazid Mar’i)

Facebook Comments

Comments are closed.