ITS Hibahkan iStow untuk KRI Teluk Bintuni-520

mepnews.id – Kestabilan wajib diperhatikan dalam proses permuatan pada kapal. Kesalahan dalam pengaturan tata muat dapat menimbulkan bahaya ketika kapal berlayar. Untuk mendukung hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghibahkan perangkat lunak inovatif iStow kepada KRI Teluk Bintuni-520, Rabu 15 Desember 2021.

Penyerahan hibah bertempat di atas KRI Teluk Bintuni-520 yang tengah bersandar di Markas Satuan Lintas Laut Militer II TNI-AL, Surabaya.

Teknologi iStow, yang dirancang tim ITS, dapat secara otomatis merencanakan proses pemuatan pada kapal dan mencegah terjadinya ketidaksesuaian tata muat dengan kriteria dari International Maritime Organization (IMO).

Wakil Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) II Letnan Kolonel (Letkol) (P) Supriadi mengungkapkan, pengaturan tata muat pada angkutan laut merupakan hal yang wajib diperhatikan agar muatan tidak mempengaruhi kestabilan kapal. “Bila terdapat kesalahan dalam pengaturan tata muat bahaya dapat timbul ketika kapal sedang berlayar,” jelasnya.

Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menuturkan, ITS sebagai institusi teknologi memiliki kewajiban mengembangkan teknologi di negeri ini. Oleh sebab itu, ITS terus berinovasi dan mengembangkan penggunaan teknologi terutama yang dapat memberikan manfaat untuk masyarakat.

Salah satunya pemanfaatan iStow yang dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan pada kapal akibat muatan. “Pemanfaatan iStow dapat meningkatkan keselamatan kapal karena penataan muatan yang lebih baik, sehingga kapal lebih stabil,” ungkapnya.

Kepala Departemen Teknik Transportasi Laut ITS sekaligus penggagas iStow, Dr Ing Ir Setyo Nugroho, mengungkapkan iStow merupakan piranti lunak yang dapat mempermudah dan mengurangi faktor kelalaian pada proses pemuatan di kapal. Perangkat lunak ini dapat dioperasikan secara kolaboratif dan simultan serta dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak lainnya.

Tersertifikasi nasional dan internasional, iStow memiliki beberapa keunggulan sebagai perangkat lunak yang merupakan karya anak bangsa. Salah satunya adalah proses perhitungan stabilitas yang presisi dan tanpa melibatkan campur tangan manusia. Selain itu, iStow juga dilengkapi alarm visual dan suara bila terdapat kriteria keselamatan yang terlanggar. “Bila ada regulasi IMO yang terlanggar, maka perangkat lunak ini akan memberikan alarm untuk mencegah kecelakaan ketika berlayar,” tuturnya.

Setyo berharap, hibah iStow ini dapat menjadi tanda persaudaraaan dan persahabatan ITS dengan TNI-AL. “Semoga iStow yang merupakan tanda kasih dari ITS kepada TNI-AL ini dapat memberikan manfaat,” harapnya.

Pada acara serah terima hibah iStow ini, Letkol (P) Supriadi juga menilai bahwa perangkat lunak ini merupakan terobosan positif bagi TNI-AL, khususnya bagi kapal Angkatan Laut. Supriadi turut menuturkan harapannya mengenai pemanfaatan iStow pada kapal-kapal Angkatan Laut lainnya. “Semoga ke depan iStow ini dapat diaplikasikan dan memberikan manfaat bagi seluruh kapal Angkatan Laut,” ucapnya penuh harap.

Tampilan antar muka iStow rancangan ITS untuk KRI Teluk Bintuni-520

(Ricardo Hokky Wibisono)

 

Facebook Comments

Comments are closed.