mepnews.id – Masa penerimaan mahasiswa baru (maba) bagi perguruan tinggi di Indonesia segera dimulai kembali. Informasi mengenai program serta jalur penerimaannya harus segera diketahui para calon maba serta pihak sekolah. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mulai melakukan sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2022 yang diselenggarakan daring, Minggu 12 Dsember 2021.
Berkaitan dengan persiapan kegiatan bersama LTMPT, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Ir Mochamad Ashari MEng ditunjuk langsung berdasarkan musyawarah rektor sebagai Ketua LTMPT 2022. Nantinya bersinergi bersama Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof Dr Yuliandri SH MH dan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr Ir Eduart Wolok ST MT.
Prof Ashari menjelaskan, LTMPT bertujuan membantu perguruan tinggi melakukan seleksi mahasiswa baru. Dengan seleksi yang dilakukan setiap tahun, LTMPT berusaha menjadi lembaga yang kredibel, efisien, efektif dan proporsional. “Tiap tahun, LTMPT siap menyeleksi anak bangsa terpilih guna mendapat kompetensi unggul di kampus impian,” ujarnya.
PMB 2022 dipastikan dijalankan sebaik-baiknya. Bahkan, perguruan tinggi swasta (PTS) dan perguruan tinggi kedinasan sudah percaya dengan menggunakan hasil nilai UTBK dalam seleksi mahasiswa baru. Selain itu, sebagian perguruan tinggi jalur mandiri juga menggunakan nilai UTBK.
Pada PMB 2022, Ashari mengaku LTMPT masih mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 6 tahun 2020. Ada tiga jalur yakni; Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur Mandiri yang diadakan masing-masing perguruan tinggi.
Pelaksanaannya juga tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Dari sisi perguruan tinggi negeri (PTN) yang ikut dari perguruan tinggi akademik dan politeknik serta beberapa perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama (Kemenag). “Pelaksanaan tata kelola juga tetap, yakni setiap calon diharuskan membuat akun ujian,” jelas Guru Besar Teknik Elektro ITS ini.
Ketua Pelaksana LTMPT 2022, Prof Budi Prasetyo Widyobroto, menerangkan pada SNMPTN 2022 kuota yang disediakan minimum 20 persen, SBMPTN minimum 40 persen, dan jalur Mandiri maksimum 30 persen. Namun, Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) diberi keleluasaan dalam penyelenggaraan SBMPTN dengan minimal kuota 30 persen dan jalur mandiri maksimal 50 persen. “Hal ini berdasar pada Permen terkait,” tandasnya.
Selain itu, LTMPT masih menerapkan kebijakan Single Sign On (SSO) di tahun 2022 karena dianalisis terdapat banyak keuntungan yang membantu masyarakat. Seperti pada proses pengisian Pangkalan Data Siswa Sekolah (PDSS) oleh sekolah, pendaftaran SNMPTN oleh siswa yang eligible, maupun pendaftaran UTBK-SBMPTN yang syaratnya harus memiliki akun LTMPT.
LTMPT juga masih mengakomodir kurikulum 2013 dan 2016. Sekolah yang tidak menggunakan kurikulum nasional tidak diperkenankan mendaftar. LTMPT telah memberikan catatan penting bahwa PDSS sudah dikembangan dan akan mengakomodasi perbedaan kurikulum antara semester ganjil genap.
Untuk tahun ini, Budi menegaskan, segala kegiatan yang dijalankan selama masa PMB di bawah naungan LTMPT termasuk pengisian PDSS yang dilakukan sekolah, akan selalu diawasi secara ketat dan berdasar pada aturan. “Kebenaran data yang disimpan akan menjadi tanggung jawab siswa dan kepala sekolah terkait,” pungkas Budi. (Fauzan Fakhrizal Azmi)