Desain Troli New Normal

mepnews.id – Pada era pandemi Covid-19, pasar swalayan atau supermarket menjadi perusahaan ritel paling penting. Maka, Muhammad Rumi Latif Abdullah mahasiswa Departemen Desain Produk (Despro) Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), melontarkan ide desain keranjang dorong (troli) belanja yang diberi nama I-Trolley.

Muhammad Rumi Latif Abdullah

Desain inovatif yang diusung Rumi bermula dari fenomena supermarket yang makin ramai di masa pandemi. Supermarket, sebagai salah satu tempat yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari, kebanyakan tidak memperhatikan interaksi fisik di dalamnya. Bahkan, troli menjadi salah satu penyebar pasif utama untuk virus dalam kegiatan di supermarket.

Rumi mengatakan, dalam kondisi new normal pihak supermarket perlu mempertimbangkan solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Maka, ia menggagas troli yang memiliki potensi lebih untuk membuat sistem belanja yang aman dan baik di masa pandemi. “Troli yang ada sekarang masih terbatas sebagai produk pengangkut barang,” ujarnya.

Menurut Rumi, desain I-Trolley dalam kondisi nyata dapat berjalan mengikuti pengguna tanpa kontak fisik. Untuk itu, disedikan fitur pendukung untuk memudahkan pengguna. Mulai dari Internet of Things (IoT) integration system, interchangeable bucket hingga stackable. “Fitur ini yang menjadikan I-Trolley bukan hanya produk fisik, melainkan sistem produk,” imbuhnya.

Mahasiswa kelahiran Nganjuk ini mengungkapkan, sistem kerja I-Trolley menjadi kunci utama keunggulan dan pembeda dari inovasi lain. I-Trolley dirancang dengan berbasis IoT pada ruang yang terbatas yakni supermarket. “Maka I-Trolley harus dikoneksikan dengan smartphone pengguna menggunakan barcode,” jelasnya.

Nantinya, lanjut Rumi, sistem akan langsung membaca dan mengirimkan data ke pusat untuk disimpan menjadi data mentah yang di dalamnya berisi tracking dari alur troli. “Tracking ini yang nantinya dapat diolah sebagai evaluasi bagi supermarket,” tuturnya.

Alumnus SMA Negeri 17 Surabaya ini berkata, I-Trolley juga dilengkapi bucket yang bersifat interchangeable. Pengguna akan dapat menyesuaikan ukuran bak sesuai kebutuhan mereka saat berbelannja di supermarket. “Komponen ini menjadikan I-Trolley sebagai produk yang menyuguhkan kemudahan,” tandasnya meyakinkan.

Menurut Rumi, I-Trolley buatannya dapat ditumpuk satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan area supermarket yang terbatas untuk menyimpan troli. Sehingga ruang penyimpanan juga menjadi prioritas dalam perancangan produk I-Trolley ini agar berbagai jenis supermarket dari segala kapasitas dapat memakainya.

Kerja keras Rumi selama dua minggu tersebut berhasil membuahkan prestasi membanggakan. Inovasi yang berjudul I-Trolley: Smart Integrated Trolley sukses mengantarkannya sebagai juara pertama pada International Design Competition for Health Protocol Supporting Products 2021 yang digelar Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Mei lalu.

Rumi juga menyampaikan banyak harapan ke depan agar ide desain rancangannya ini bisa dikomersialkan di Indonesia. Rumi juga berharap ke depan untuk bisa menyumbang lebih banyak ide-ide dengan konsep yang mempertimbangkan aspek manusia secara detail tidak hanya sebagai sebuah produk fisik.

“Saya berharap ide-ide saya buat bisa membawa nama Desain Produk Industri ITS ke tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Rumi penuh harap. (HUMAS ITS)

Facebook Comments

Comments are closed.