mepnews.id – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melebarkan sayap kerja sama dengan menggandeng PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama ditandatangani di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Rektorat ITS, Rabu 10 Maret 2021.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD mengatakan, MoU ini berlatar belakang ITS dan Gojek sama-sama bergerak dalam inovasi teknologi. Apalagi dengan makin berkembangnya bisnis digital saat ini. Kerja sama ini merupakan langkah strategis ITS.
Bambang menyebutkan, terdapat beberapa potensi kerja sama yang bisa dilaksanakan. Salah satunya mengembangan layanan ITS Press, yakni layanan percetakan milik ITS yang berpotensi untuk diintegrasikan dengan layanan pengiriman milik Gojek. “Sehingga, pengintegrasian ini dapat memberikan dampak positif berupa proses pembayaran dan pengantaran yang dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah,” terang Bambang.
Selain itu, ITS juga mempunyai Pusat Kajian Halal yang bertujuan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat. Hal tersebut juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan dengan layanan GoFood milik Gojek. “Dapat membantu UMKM dalam pendistribusiannya sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutur dosen Departemen Teknik Mesin tersebut.
Kerja sama ini juga akan membantu mewujudkan pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digencarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satunya dengan melaksanakan program magang. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja di Gojek selama 3 – 6 bulan yang kemudian dapat dikonversi untuk memenuhi kredit mata kuliah.
Boy Arno Muhamad, Regional Head Public Policy and Government Relations East Java, Bali, and Nusa Tenggara Gojek, menjelaskan kerja sama ini bisa memberi banyak dampak positif pada ITS, terutama dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di bidang pendidikan, contohnya, Gojek dengan senang hati memberikan kuliah tamu bagi mahasiswa. “Sebut saja dalam hal marketing dan data science,” tutur Boy.
Boy berharap supaya diskusi yang dilakukan tidak berhenti hanya di MoU, tetapi aktualisasi dan eksekusi dari program-program yang telah disebutkan tadi dapat segera terlaksana. “Harapannya, diskusi yang dilakukan saat penandatanganan nota kesepahaman ini dapat diwujudkan menjadi PKS (Perjanjian Kerja Sama, red).”