Platform Sehat untuk Pendaki Pertama

MEPNews.id  – Meningkatnya minat dan popularitas wisata dan olahraga alam Nusantara, termasuk pendakian, begitu massif dan berakibat membludaknya kapasitas. Sayangnya, hal ini masih kurang diimbangi dengan pengetahuan kesehatan dan keselamatan pendakian.

Reyner Valiant Tumbelaka

Reyner Valiant Tumbelaka, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) angkatan 2007, membangun platform edukasi @dokterpendaki. Reyner mengaku itu berawal ketika menjalankan hobinya di mountaineering dan mendapati peristiwa miris.

“Pembangunan infrastruktur dan fasilitas di berb agai taman nasional serta promosi pariwisata Indonesia, berimbas pada peningkatan jumlah pendaki. Namun, angka kecelakaan hingga kematian saat pendakian juga semakin meningkat,” jelas pria kelahiran Kendari, 27 September 1989 itu.

Menurut Reyner, hal tersebut tidak akan terjadi jika para pendaki dibekali dan diedukasi pengetahuan tepat tentang kedokteran pendakian yang berbasis ilmiah. Sejauh ini, belum ada platform edukasi yang khusus membahas kedokteran pendakian di Indonesia, apa lagi yang dibahas para profesional yang bisa dipahami oleh siapa saja.

Dalam platform tersebut, Reyner berusaha mengedukasi perihal pencegahan hingga penanganan korban ketika dalam pendakian. Mulai dari yang umum seperti rawat luka, penanganan keram, luka bakar, bantuan hidup dasar, hingga yang spesifik seperti Acute mountain sickness  maupun transportasi korban di tengah pendakian.

Bersama rekannya, yakni dr. Clarissa Azalia, Reyner mengemasnya dalam bentuk post linimasa, instastory, hingga webinar via Zoom dan live Instagram. Pematerinya dokter-dokter spesialis dari berbagai kota di Indonesia yang concern sesuai topik, maupun pendaki professional yang sudah mencapai tujuh puncak tertinggi dunia.

“Masyarakat dapat mengakses platform kami dengan mengikuti akun Instagram @dokterpendaki,” sahutnya.

Reyner mengaku mengawali pembangunan platform tersebut pada Agustus 2020. Dipilihnya Instagram sebagai wadah karena target utamanya awam, pendaki amatir, atau rekreasional yang kerap berkeliaran di Instagram untuk membagikan foto-foto ketika pendakian, selfie, hingga pencapaian di puncak pendakian.

“Melalui Instagram, kami dapat menjangkau khalayak dengan baik. Selain itu, instagram merupakan salah satu sosial media yang memiliki jumlah member aktif paling banyak,” imbuhnya.

Dalam kurun empat bulan, platform  @dokterpendaki berhasil menggaet 8.000 pengikut aktif, dan pendaftar webinar lebih dari 400 orang setiap topiknya. Antusiasme masyarakat untuk menimba ilmu kesehatan pendakian tersebut melebihi ekspektasi dr. Reyner.

“Tantangannya waktu dan tenaga, membangun platform ini butuh konsistensi,” ungkapnya.

Kedepan, Reyner mengaku hendak mengembangkan kanal YouTube dan juga website sebagai langkah lanjut untuk mewadahi masyarakat dalam belajar. Dia berharap akan ada sponsor dari pemerintah maupun swasta, sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang untuk menikmati alam dengan aman dan nyaman. (PKIP UNAIR)

Facebook Comments

Comments are closed.