MEPNews.id – Saat melamar pekerjaan, setiap pelamar akan dihadapkan beberapa tahapan seleksi. Salah satunya, wawancara. Proses tanya jawab itu biasanya menjadi momen paling mendebarkan. Wawancara ini penting dalam rekrutmen dan seleksi calon karyawan untuk mengenal potensi atau kompetensi dengan detail. Semua pelamar berharap lolos pada sesi ini, namun pasti ada seleksi.
Melalui Webinar Nasional bertema Tantangan Berkarir di Tengah Pandemi yang diselenggarakan Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Hamidah, M.Si., Psikolog, menjelaskan tips untuk lolos seleksi dan mengendalikan kecemasan saat menjalani wawancara kerja.
Dalam acara daring 6 Oktober 2020 itu, Dr. Hamidah memaparkan beberapa cara untuk menunjukkan keunngulan diri dan tampil beda dari pelamar lainnya saat proses wawancara. Hal utama yang harus dikuasai adalah gaya komunikasi.
“Kita harus menggunakan gaya enak, lancar, dan tidak merendahkan orang lain dalam menjawab pertanyaan. Selain itu, setiap argumen yang dibicarakan harus menunjukkan pola pikir solutif, runtut, dan efisien,” kata Ketua Divisi Pelatihan dan Konsultasi Karir di PPKKHA UNAIR tersebut.
“Kesempatan untuk berbicara dalam wawancara itu hanya hitungan menit. Maka, kalian harus menggunakan kalimat efektif dan jelas. Jangan berbelit-belit! Keluarkan pemikiran-pemikiran yang bersifat solutif,” tekannya.
Tips kedua, menurut psikolog klinis UNAIR itu, adalah penampilan. “Kita harus memperlihatkan penampilan yang smart untuk meyakinkan pihak penanya dan menunjukkan sikap yang layak. Berpakaianlah yang sopan saat sesi wawancara. Pihak perusahaan sering tidak hanya mengamati komunikasi verbal, tetapi juga perilaku aktual. Jadi, kita harus selalu siap apabila di setiap ruangan kerja diawasi CCTV untuk menilai sikap secara detail,” terangnya.
Dr. Hamidah menerangkan, kita harus mempersiapkan rencana atau struktur yang jelas tentang apa yang akan disampaikan sebelum melakukan proses wawancara. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mempersiapkannya, antara lain, mulai menerangkan tentang topik permasalahan yang disampaikan, mengindetifikasi masalah menggunakan teknik SWOT, mengembangkan penyelesaian, menerapkan alternatif, dan menerangkan bagaimana evalusi terhadap hal itu.
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk persiapan sebelum wawancara adalah latihan di depan kaca. “Lihat dan dengarkan cara ketika berkomunikasi di depan kaca. Lakukan evaluasi apakah gaya bicara sudah komunikatif, to the point, dan bisa dipahami atau belum. Intinya, jangan beri kesempatan pewawancara menolak kalian!” tutupnya. (*)