ITS Kembangkan Eduwisata Herbal Berbasis Energi Terbarukan

MEPNews.id – Pusat Kajian Kebijakan Publik, Bisnis, dan Industri (PKKPBI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Kelompok Tani Hutan Panderman Batu dan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, mengembangkan kawasan eduwisata herbal berbasis energi terbarukan dan ekonomi sirkular. Kawasan Ini diresmikan dengan ditandai peletakan batu pertama pada 8 September 2020.

 

Kepala PKKPBI ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng mengatakan, kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo ini dirancang sebagai kawasan Green Techno Park (GTP). Kawasan ini akan diisi pusat rehabilitasi penyakit stroke yang juga digadang-gadang menjadi pusat penelitian herbal nasional. Selain itu, GTP ini akan dilengkapi area rekreasi alam, edukasi, garden workshop, greenhouse, camping ground, hingga area berkuda.

Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko MSi menyambut baik kerja sama ini. Ia mengungkapkan, Pemkot Batu bersama ITS melakukan Memorandum of Understanding (MoU) pada 1 September. “Dari MoU tersebut, kami harapkan mampu memperkuat kerja sama berkelanjutan hingga 2025,” terang perempuan kelahiran Mataram ini.

Dewanti menyampaikan masyarakat bersama Pemkot Batu merasa bahagia dan beruntung lantaran ITS memilih daerah mereka sebagai area pengembangan kawasan eduwisata. Selain menambah keindahan Batu, realisasi hulu ke hilir ini tidak hanya membanggakan kotanya dan ITS. “Tetapi juga dapat membanggakan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD menuturkan, kerja sama ini menjadi langkah awal ITS untuk bantu berinovasi dalam bisnis eduwisata dan penelitian herbal.

“Tentunya masyarakat sekitar dan para wisatawan nanti akan tercerdaskan dengan pengetahuan herbal yang ada di sini,” ungkap dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini optimistis.

Arman berharap eduwisata GTP ini dapat menjadi anak cabang dari Science Techno Park (STP) ITS. Sebuah perusahaan yang dapat melahirkan konsep inovasi sivitas akademika ITS. “Sehingga dapat mengalami pengomersialan dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” jelas pakar Management Strategist Departemen Manajemen Bisnis ITS ini.

Helatan peletakan batu pertama kawasan eduwisata di Batu ini turut menjadi pelepasan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abmas) ITS. Sekitar 80 mahasiswa dilepas untuk menunaikan KKN di Desa Oro-oro Ombo, Batu. KKN ini diharapkan Wali Kota Batu dapat menjadi pemanis keseharian masyarakat sekitar.

Arman menyampaikan kepada peserta KKN bahwa mahasiswa harus membumi dan tidak hanya bergelut di menara gading. Ia juga berpesan, ilmu yang telah dipelajari di kampus harus dapat memberikan manfaat bagi msyarakat.

“Belajar langsung dari masyarakat sangat baik dijadikan kesempatan emas bagi calon pengusaha dan pemimpin di masa datang,” tandasnya mengingatkan.

Facebook Comments

Comments are closed.