MEPNews.id – Kementerian Pertanian pernah mengklaim Eukaliptus dapat membunuh virus Corona penyebab Covid-19. Klaim ini menarik perhatian para praktisi kesehatan herbal, termasuk pakar farmasi, untuk mengungkap khasiat tanaman Eukaliptus terhadap kesehatan.
Guru Besar Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF Unair), Prof Dr Mangestuti MS Apt, berpendapat, saat ini memang belum ada pembuktian Eukaliptus ampuh mengatasi Covid-19.
“Tanaman Eukaliptus sesungguhnya mampu membunuh virus SARS secara in vitro, namun belum ada pembuktian mampu membunuh SARS Cov-2 (Covid-19),” ungkapnya dalam Webinar Herbal Pusaran Covid-19, Jumat 24 Juli 2020.
Mangestuti menambahkan, tanaman Eukaliptus mungkin membunuh virus tertentu, tapi tidak yang lain. Tanaman ini digunakan hanya sebagai manajemen penanganan gejala awal pada penyakit pernafasan. “Masyarakat perlu tahu Eukaliptus hanya sebagai menangkal, bukan membunuh,” ujarnya.
Senyawa monoterpene pada tanaman Eukaliptus memiliki kemampuan menguap secara mudah. Penguapan senyawa ini dapat diserap kuat dan cepat ke kapiler sinus hidung untuk diteruskan ke sistem imun.
Ia lalu memberikan alternatif obat-obatan herbal seperti minyak atsiri, kunyit, secang, dan jahe. Obat-obatan herbal ini dapat ditemukan lebih mudah daripada Eukaliptus.
Minyak atsiri, sebagai pembersih udara ruangan, mampu menurunkan jumlah mikroorganisme infeksi dengan alami. Untuk dampak panjang, minyak ini mampu meredam stress dan menambah sistem imun tubuh secara berkala.
Stress yang sering melanda seseorang selama pandemi ini menyebabkan imunitas menurun drastis. Hal itu disebabkan saraf simpatik terlalu aktif, menyebabkan limfosit terkurung dalam lymph nodes dan tidak keluar untuk menyerang pathogen.
“Jika stress berlebih, kita bisa memanfaatkan kunyit, secang, atau jahe sebagai obat herbal meningkatkan imunitas tubuh,” jelasnya.
Mangestuti menegaskan, kandungan kurkumin pada juga kunyit mampu menghambat enkapsulasi masuk ke dalam sel tubuh. Mengkonsumsi kunyit dengan dosis 500-200 mg per hari dapat menjaga imun tubuh dari berbagai virus. (*)