MEPNews.id – Tim peneliti Universitas Airlangga menemukan perkembangan dalam upaya mempercepat penanggulangan COVID-19. Temuan itu berupa lima kombinasi regimen dari obat-obat yang sudah beredar di pasaran. Ini berpotensi menjadi penyembuh bagi pasien COVID-19.
Dengan dukungan dari Badan Inteligen Nasional (BIN) RI dan sejumlah pihak, temuan obat itu pada Jumat 12 Mei diumumkan di Jakarta. Pengumumannya dipimpin kolonel Drs Bambang Sunarwibowo SH MHum.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr dr Purwati SpPD K-PTI FINASIM, mengatakan kombinasi obat itu terdiri dari:
1. Lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne
2. Lopinavir/ritonavir dengan doxycyline
3. Lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine
4. Hydroxychloroquine dengan azithromicyne
5. Hydroxychloroquine dengan doxycycline
Kombinasi ini memiliki potensi dan saya efektifitas cukup bagus terhadap daya bunuh virus. Dosis masing-masing obat dalam kombinasi tersebut 1/5 dan 1/3 lebih kecil dibandingkan dosis tunggalnya, sehingga mengurangi efek toksik dari obat tersebut bila diberikan sebagai obat tunggal.
Meski demikian, regimen kombinasi obat Corona tersebut sekarang tidak untuk diperjualbelikan secara bebas. “Sudah ada ratusan obat yang diproduksi dan akan disebarkan kepada rumah sakit yang membutuhkan,” kata Purwati.
Selain regimen kombinasi obat itu, sejumlah peneliti Unair juga menemukan potensi dalam penelitian stem cell. Ada dua formula, yaitu Haematopotic Stem Cells (HSCs) dan Natural Killer (NK) cells.
“Dari hasil uji tantang HSCs, ditemukan setelah 24 jam virus SARS CoV2 isolat Indonesia sudah dapat dieliminasi oleh stem cells tersebut. Hasil uji tantang NK cells terhadap virus, setelah 72 jam didapatkan sebagian virus dapat diinaktivasi oleh NK cells tersebut,” tuturnya.
Dengan demikian, keduanya memiliki potensi dan efektifitas cukup bagus sebagai pencegahan maupun pengobatan virus SARS CoV2. Menurutnya, kedua pengobatan alternatif itu bisa menjadi rekomendasi bagi para dokter, industri obat, dan masyarakat, dalam menangani COVID-19 secara cepat.
Dalam waktu bersamaan, dari Gedung Management Kampus C Unair, Rektor Prof Dr H Mohammad Nasih MT SE Ak CMA, juga memberikan penjelasan atas keberhasilan yang dilakukan tim peneliti Unair. Pihaknya terus mendukung segala usaha mempercepat penanggulangan COVID-19. Ini bentuk ikhtiar dalam bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Kami mendukung penuh penelitian Unair terkait COVID-19 ini. Semoga ini menjadi langkah baik bagi riset Indonesia untuk membuktikan penelitiannya dalam waktu singkat. Artinya, Indonesia mampu jika kita semua bersatu dan melakukan ini bersama-sama.”