MEPNews.id – Saat hujan datang, ada sejumlah kabar ular liar masuk ke kawasan pemukiman warga. Tak pelak, ada warga yang takut sehingga ular-ular itu diusir, ditangkap atau bahkan dibunuh. Tapi, mengapa ular bisa sampai ke kawasan permukiman manusia?
Dr Boedi Setiawan drh MP, dosen Departemen Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, menyebut hal itu diakibatkan masa menetasnya telur ular, sempitnya habitat, dan banjir.
Aktivis pecinta satwa tersebut menjelaskan, habitat ular itu seharusnya di alam bebas. Namun, habitat ular sekarang sedikit demi sedikit tergerus. Bisa jadi itu karena efek pembangunan yang semakin pesat.
“Selain itu, ular berada di pemukiman warga bisa juga karena terbawa arus banjir saat musim hujan. Itu didorong oleh sifat ular untuk mencari daerah aman,” ungkap Cak Boeseth, sapaan akrabnya.
Untuk mengantisipasi datangnya ular ke pemukiman manusia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Kebersihan rumah, yakni tata letak barang, harus ditata rapi. Barang bekas biasanya memunculkan habitat tikus yang menjadi makanan ular.
Membersihkan rumah dengan mengepel lantai juga membuat ular enggan ke rumah. Pewangi dan zat pembersih yang menyengat dalam cairan pel tidak disukai ular. “Masyarakat juga perlu tahu ular tidak takut garam,” ujarnya.
Ia menambahkan habitat asli ular yakni alam bebas jangan dirusak. Terutama rantai makanan yang ada jangan sampai terputus. Predator ular, seperti elang bido, garangan jawa, dan biawak, juga sudah sedikit dijumpai. Banyak masyarakat memburu mereka untuk hewan peliharaan. Hal itu sangat dilarang agar ular tidak mencari daerah baru yang akan mengganggu ekosistem.
Cak Boeseth juga menekankan perlunya tata ruang layak untuk satwa liar. Pembangunan yang terus berkembaang harus mempertimbangkan dampak secara berkelanjutan.
Jika ular sudah masuk ke pemukiman, masyarakat dihimbau tidak memegangnya dengan tangan secara langsung. Bahkan jangan dibunuh. Masyarakat dapat menghubungi Badan Perlindungan Masyarakat (LinMas) di daerah setempat. LinMas yang terdiri dari medis veteriner, Damkar, dan aktivis penyayang binatang, akan mengatasi permasalahan tersebut.
Kasus masuknya ular pada pemukiman warga juga tidak terlepas dari musim penghujan yang merupakan masa menetasnya telur ular. Pada masa ini ular akan mencari daerah aman untuk dapat bertahan hidup. (*)