MEPNews.id – Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan aksi sosial menyemprotkan disinfektan di kampung nelayan dan kampung di sekitar Stasiun Kereta Api Kalimas Surabaya, mulai Senin (23/3) lalu. Para mahasiswa yang tergabung dalam Program Digital Marketing Camp (DMC) ITS ini juga membagikan cairan antiseptik di dua kampung padat penduduk tersebut.
Chandra Kartika Ahmad Ibrahim, salah satu relawan, mengatakan penyemprotan disinfektan dilakukan kurang lebih ke 250 rumah. “Tempat-tempat yang kami pilih memiliki kepadatan penduduk tinggi dan rasanya belum terjangkau pemerintah.”
Menurutnya, hal ini telah dikonfirmasi oleh ketua RW di kawasan tersebut. Mengenai riwayat penderita Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sampai saat ini belum ada catatan kejadian di wilayah tersebut.
“Tidak ada data yang kami terima soal riwayat positif, ODP, dan PDP sebelumnya. Tapi, itu bukan berarti di daerah ini negatif Covid-19,” kata Chandra. “Pengetahuan warga mengenai Covid-19 di daerah ini masih sangat kurang.”
Penyemprotan dilakukan pada dua titik. Pertama di wilayah RT 04/RW I, Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo, Surabaya Barat. “Cakupannya kurang lebih 100 rumah, beserta Sekolah Dasar, masjid, dan mushola,” ungkap mahasiswa asal Jakarta ini.
Kedua di kampung sekitar Stasiun Kereta Api Kalimas. Tepatnya di RT 01/RW01 dan RT 08/RW 06 Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan.
Chandra bersama lima temannya memulai penyemprotan pukul 06.00 hingga 18.00. Mereka membagi waktu menjadi tiga sesi.
“Pertama dari pukul 6 hingga 9 pagi, beralih ke titik kedua dari pukul 10 hingga 11 siang, dan berlanjut di sore hari dari pukul 4 hingga 6,” paparnya.
Hal ini untuk mengikuti standar penyemprotan. Cairan disinfektan tidak boleh langsung terkena sinar matahari.
Mahasiswa Departemen Teknik Biomedik ini berkata, mereka membawa 50 liter cairan disinfektan.
“DMC ITS bekerja sama dengan startup asal ITS bernama kayöne health agar disinfektan yang digunakan dan tata cara penyemprotan sesuai standar Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia,” terang Chandra.
Mereka juga membagikan 10 liter antiseptik pada masing-masing ketua RT untuk didistribusikan pada warga setempat.
Kegiatan berlangsung lancar meskipun ada sedikit hambatan. Karena jalan cukup kecil, transportasi penyemprotan susah menjangkau daerah lebih dalam.
“Kami bersyukur kegiatan ini direspon dengan baik oleh warga. Mereka menjadi lebih waspada dengan adanya virus corona ini,” ungkapnya.
Ke depan, Chandra dan tim berencana memberikan pasokan masker dan makanan. Banyak warga di daerah tersebut yang pekerjaannya membutuhkan masker. “Karena mahal harganya, mereka tidak mampu menjangkau,” ujarnya.
DMC ITS juga berencana melakukan aksi sosial ini di beberapa wilayah di Surabaya yang masih membutuhkan bantuan. Mereka berharap hal ini dapat membantu kota Surabaya untuk melewati wabah Covid-19 ini dengan cepat. (*)