UNAIR Punya Reagen Pendeteksi Virus Corona

MEPNews.id – Saat dunia diguncang isu virus corona, dan Indonesia sedang bersiaga, Universitas Airlangga punya salah satu kunci solusinya. Reagen untuk mendeteksi virus itu sudah didapatkan.

Untuk diketahui, Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) mendeklarasikan keadaan darurat internasional terkait corona. Virus yang disebut 2019-nCov itu telah menyebar di 25 negara. Ratusan orang tewas di Cina, dan virus sudah menyebar sampai Malaysia dan Filipina.

Bagaimana dengan Indonesia? Apakah ada orang di Indonesia terkonfirmasi kena virus corona? Bahkan, apakah di Indonesia ada sarana untuk mendeteksi virus corona?

Prof M. Nasih.

Rektor UNAIR Prof. M. Nasih, menyatakan, UNAIR bekerja sama dengan Kobe University berhasil memiliki Reagen untuk memeriksa dan mendeteksi virus corona dari Wuhan di Cina.

“Reagennya premier spesifik yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi seseorang masih suspect atau sudah terkonfirmasi kena virus corona Wuhan,” kata Prof Nasih, sebagaimana rilis Humas Unair 3 Februari 2020.

“Ini berita baik untuk meyakinkan masyarakat akan status positif dan negatifnya virus corona di Indonesia. Jangan sampai di media tidak ada tapi di lapangan sebenarnya ada,” kata Prof Nasih.

Masyarakat bisa memanfaatkan LPT UNAIR untuk mengidentifikasi ada tidaknya yang terkena virus corona. Proses identifikasinya tidak butuh waktu lama. Hanya beberapa jam dengan mendeteksi sampel dahak yang dikeluarkan. Tingkat akurasi 99%.

Di Indonesia, hanya ada dua lembaga yang mempunyai reagen ini yakni UNAIR dan Balitbang Kementerian Kesehatan. Dengan identifikasi, diharapkan bisa menghasilkan riset yang benar-benar bisa mengatasi virus tersebut.

“Kita tidak berdoa agar virus itu ada. Ini hanya upaya identifikasi. Kita tetap berharap hal itu benar-benar tidak trjadi di Indonesia,” kata Prof Nasih. “Kami menyiapkan tim ahli dari RSUD Dr Soetomo, RSUA, LPT dan beberapa pakar yang dikepalai Prof. Soetjipto dr., M.S., Ph.D.”

UNAIR membuka peluang kerjasama seluas-luasnya dengan berbagai pihak. Jika ada universitas atau rumah sakit yang diduga menangani pasien virus tersebut, bisa kontak UNAIR untuk proses identifikasi. UNAIR siap dari proses identifikasi awal sampai tahap penyembuhan. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.