6 Doktor dan 4 Profesor Daftar Jadi Rektor UNAIR

MEPNew.id – Agenda Pemilihan Calon Rektor 2020 Universitas Airlangga memasuki tahap terakhir hari pendaftaran. Menjelang pendaftaran ditutup pada Kamis 30 Januari 2020, sudah enam doktor dan empat profesor yang mendaftarkan diri.

Ketua Panitia Seleksi Calon Rekor (PSCR) 2020 UNAIR, Prof. Dr. Suryanto, M.Si., Psikolog., menyebut masa pendaftaran calon digelar sepuluh hari. Dibuka Senin 20 Januari hingga ditutup Kamis 30 Januari.

Sampai pukul 15.45 29 Januari, panitia mencatat jumlah sepuluh bakal calon rektor yang mendaftar. Mereka adalah; Dr. Muhamad Nafik, H. R. SE., M.Si., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Imam Susilo dr., Sp.PA(K)., FISCM., dari Fakultas Kedokteran, Prof. Dr. Rahmi Jened, S.H., M.H., dari Fakultas Hukum, Dr. Eridani, Drs., M.Si., dari Fakultas Sains dan Teknologi, Rumayya, S.E., M.Reg.Dev., Ph.D., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, Drh., DEA., dari Fakultas Kedokteran Hewan, Prof. Dr. Dwi Setyawan, S.Si., M.Si., Apt., dari Fakultas Farmasi, Dr. Agung Sosiawan, drg., M.Kes. dari Fakultas Kedokteran Gigi, Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes., dari Fakultas Keperawatan, dan Prof. Dr. Widi Hidayat, S.E., M.Si., Ak., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Panitia mencatat, gelombang pendaftaran bakal calon rektor terjadi selama empat hari. Pada Kamis 23 Januari, terdapat satu pendaftar. Pada Jumat 24 Januari, tiga pendaftar. Pada Selasa 28 Januari, satu. Pada Rabu 29 Januari sampai pukul 15.45, ada lima pendaftar.

Prof. Suryanto menyebutkan, jumlah itu dianggap sesuai prediksi panitia. ”Sampai saat ini (15.45, Red) pendaftarnya sepuluh orang. Dari jumlah itu, sudah lumayan menyebar dari beberapa fakultas. Para peserta diharapkan bisa memberikan pemikiran dan kontribusi ketika mencalonkan diri sebagai rektor.”

Usai masa pendaftaran, sebut Prof Suryanto, para calon bakal mengikuti serangkaian tes kesehatan pada Kamis 30 Januari pukul 07.00 di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Para pendaftar diharuskan melakukan puasa sepuluh jam sebelum tes kesehatan.

”Tahap berikutnya adalah verifikasi,” kata Prof Suryanto.

Verifikasi akan dilakukan tim sendiri. Orang-orang dalam tim itu ditetapkan PSCR. Hasil verifikasi tim diserahkan kepada ketua PSCR. Selanjutnya, hasil tes verifikasi diberikan kepada Senat Akademik UNAIR.

”Di dalam tes verifikasi ini, masing-masing calon akan mengikuti wawancara tatap muka selama sepuluh menit dengan tim. Ketika wawancara tatap muka, pertanyaanya ada beberapa hal. Misalnya tentang motivasi serta hal-hal yang lain yang perlu diketahui oleh tim verifikasi,” ungkapnya.

Mengenai poin utama dalam administrasi, Prof Suryanto menyebut kesesuaian berkas menjadi hal penting. Pengguguran peserta bakal calon rektor sangat dipengaruhi pula pada kelengkapan berkas sesuai borang.

”Untuk administrasi, saya kira borang-borang semua sudah ada. Yang membuat pengguguran calon pada tahap administrasi adalah tidak terpenuhinya kelengkapan sesuai borang,” tuturnya. (HUMAS UNAIR)

Facebook Comments

Comments are closed.