E-Nagya, Solusi Produksi Bersih UMKM Buah Naga

MEPNews.id – Limbah masih menjadi permasalahan utama di Indonesia, termasuk di Banyuwangi. Untuk itu, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga, mengungkapkan kepedulian dengan menginisiasikan aplikasi E-Nagya.

“Aplikasi ini untuk memudahkan dinas lingkungan dalam controlling kesehatan lingkungan pada UMKM atau perusahaan-perusahaan terhadap limbah. Di dalam E-Nagya dapat dilihat apakah limbah yang dihasilkan memiliki nilai BML (Baku Mutu Lingkungan) melebihi standar atau tidak,” ungkap Eqia Arum Azzahro, mewakili timnya.

Tim lengkap mahasiswa perancang E-Nagya adalah Athiya Adibatul Wasi, Ajeng Febrianti, Ahmad Rido’i Yuda Prayogi, Eqia, dan Selviani Setyaning Dwiyanti.

Di dalam E-Nagya, kata Eqia, terdapat informasi mengenai pengelolaan produksi bersih yang lebih merujuk pada buah naga. Pertimbangannya, Banyuwangi merupakan penghasil buah naga terbesar di Indonesia. Masalahnya, ketika panen sangat berlimpah, produknya seringkali tidak digunakan dengan baik. Keberlimpahan itu justru menambah jumlah limbah.

“Inovasi ini digagas agar buah naga dapat dikelola dengan baik, diproduksi sesuai standar, mulai dari buah hingga kulitnya. Dengan harapan nantinya dapat terwujud produksi bersih dengan tidak menghasilkan limbah,” lanjutnya.

Eqia menjelaskan dua jenis pengguna aplikasi. Pertama, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai pengguna aktif utama untuk mengontrol limbah UMKM. Mulai dari limbah air, udara, dan yang lainnya. Tampilan yang dapat dilihat adalah kadar-kadar BML dari UMKM di Banyuwangi, lalu menindaklanjuti apabila melebihi standar.

“Kedua, pengguna pasif yaitu pemilik UMKM. Terdapat fitur informasi pengelolaan limbah yang baik, produksi bersih yang benar seperti apa, serta dapat melihat informasi dari dinas, apakah BML sudah sesuai atau belum. Jika belum, nantinya diberikan solusi oleh DLH,” jelasnya.

Ada beberapa faktor yang dipengaruhi akibat masalah limbah tersebut. Dalam sektor ekonomi, dapat terjadi penurunan permintaan pada masyarakat sehingga memungkinkan kemunduran produksi akibat menurunnya laba yang didapatkan UMKM. Dalam sektor kesehatan, adanya limbah tersebut dapat mempengaruhi banyaknya penyakit timbul akibat lingkungan kotor.

Output yang diharapkan, nantinya UMKM bisa memproduksi dengan baik dan bersih tanpa meninggalkan limbah di hasil produksinya. Masyarakat bisa menggunakan dengan baik, yang nantinya berdampak pada produksi UMKM. Apabila banyak UMKM yang menggunakan aplikasi ini, maka membantu dalam perwujudan generasi 4.0,” kata Eqia. (UnairNews)

Facebook Comments

Comments are closed.