Tanaman Ketul Berbuah Penghargaan

Timotius Dwi, Desti Nayunda, Annisa Fitri Purnamasari, Desi Syahfitri, dan Alfiana Nur Halimah

MEPNews.id – Advanced Innovation Global Competition (AIGC) kembali digelar pada 15 – 17 November 2019 di Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Dalam kompetisi yang fokus dalam bidang inovasi itu, delegasi Universitas Airlangga dari Fakultas Keperawatan (FKp) berhasil meraih medali perak.

Tim yang beranggotakan Annisa Fitri Purnamasari, Alfiana Nur Halimah, Desi Syahfitri, Desti Nayunda, dan Timotius Dwi mahasiswa angkatan 2016 FKp itu mengusung inovasi Bidens Pilosa for Stomatitis. Itu adalaj prototype produk dari tanaman ketul yang diubah menjadi obat stomatitis (sariawan).

Menurut Annisa selaku ketua tim,
“Gak banyak orang tahu tentang tanaman ketul yang biasanya ada di pinggir jalan, hutan, atau sawah. Padahal tanaman itu banyak manfaatnya.”

Dari inovasi itu, tanaman ketul diubah menjadi obat sariawan. Seratus persen dari ekstrak tanaman ketul tidak menggunakan campuran bahan kimia, sehingga aman untuk digunakan.

Sebelum mengikuti kompetisi itu, Annisa beserta tim harus membuat abstrak yang diseleksi hingga lolos. Annisa mengatakan, setelah mengetahui abstrak mereka lolos, kemudian mereka mempersiapkan full paper, poster, serta produk inovasi yang mereka presentasikan ke Singapura.

“Jadi, selama dua hari, aula kompetisi terbuka bagi siapapun yang hadir. Kami harus mempromosikan produk. Kami juga presentasi di depan juri dosen profesional dan peneliti selama sepuluh menit. Kami juga harus presentasi ke setiap orang yang datang di booth kami,” jawab mahasiswi semester tujuh tersebut.

Annisa menjelaskan, terdapat tiga poin penting dalam penilaian juri. Yakni, inovasi yang diusung, presentasi, dan performa serta kepraktisan inovasi yang dinilai langsung dari booth.

Menurutnya, kelebihan timnya sehingga mendapat medali perak adalah berinovasi di bidang kesehatan dan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di Indonesia.

“Ditambah lagi, kami mempersiapkan presentasi sesuai kriteria penilaian juri, mengingat banyak banget tim dari berbagai negara yang inovasinya bagus-bagus,” ucapnya.

Annisa melanjutkan, jerih payah timnya telah terbayarkan. Mereka bersyukur dapat membawa medali perak dan membanggakan Indonesia, terutama UNAIR.

Annisa memberikan pesan pada mahasiswa-mahasiswa UNAIR, terkhusus mahasiswa FKp, “Banyak kesempatan di depan mata. Carilah pengalaman sebanyak-banyaknya selagi masih menjadi mahasiswa,” tutupnya. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.