MEPNews.id – Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi, sehingga disebut sebagai negara Mega Biodiversitas. Salah satu kekayaan biodiversitas di Indonesia adalah tumbuhan.
Meskipun begitu, pengetahuan tentang kekayaan keanekaragaman hayati yang ditinjau dari segi ekonomi, budaya dan ekologi masih sangat rendah. Padahal tingginya kekayaan tumbuhan Indonesia merupakan modal besar untuk dikembangkan dan dimaanfaatkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
Benalu merupakan kelompok tumbuhan parasit yang menyerang dan merusak berbagai jenis tanaman perkebunan, tanaman perindang jalan, bahkan tanaman koleksi. Misalnya yang terdapat pada tanaman mangga, tanaman sirsat, tanaman teh, dan banyak tanaman lainnya.
Serangan tumbuhan parasit, selain dapat menyebabkan kerusakan tanaman inang dalam jumlah populasi banyak, juga dapat mematikan tanaman yang ditumpanginya. Tak ayal, oleh masyarakat, benalu umumnya dianggap merugikan.
Melalui penelitian yang dilakukan Dr. Sucipto Hariyanto, DEA. dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), diketahui beberapa jenis dari kelompok benalu memiliki manfaat sebagai tanaman obat.
Dosen bidang ilmu biologi itu menjelaskan, bagian haustorium dari tanaman benalu berpotensi sebagai obat. “Haustorium itu bagian dari benalu yang menempel pada inangnya. Bagian ini terlihat membengkak dan memiliki bentuk unik,” ia menjelaskan.
Di Eropa, benalu jenis Viscum album sudah sejak lama digunakan sebagai obat karena banyak mengandung senyawa aktif, seperti lectin viscotoxin, flavonoid-flavonoid, terpenoid dan alkaloid-alkaloid tertentu. Kandungan senyawa itu dapat digunakan untuk pengobatan kanker.
“Senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, steroid dan kuinon yang terdapat pada ekstrak daun benalu jenis Dendropthoe pentandra dapat berperan sebagai antimikrobia,” tuturnya.
Dari hasil penelitian diketahui benalu teh (Scurrula oortiana) menjadi salah satu tumbuhan yang telah diajukan sebagai fitofarmaka antikanker. Benalu teh juga bermanfaat sebagai anti malaria.
Ekstrak benalu yang hidup di pohon jeruk nipis dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit ambien dan diare. Benalu kapas berpotensi sebagai bahan antimikroba alami untuk pangan. Sehingga pangan yang memiliki kadar air tinggi serat dapat dikembangkan menjadi pangan fungsional.
“Namun, yang perlu diperhatikan adalah tidak semua jenis benalu dapat digunakan sebagai obat. Maka, pengetahuan mengenai jenis-jenis benalu sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemanfaatannya,” kata Sucipto. (HUMAS UNAIR)