MEPNews.id – Lembaga Penyakit Tropik (LPT) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar workshop Molecular Cell Culture (MCC) yang kelima. Acara dua hari 10-11 September 2019 di Lembaga Penyakit Tropik (LPT) Kampus C ini mengangkat tema “Molecular Biology Techniques in Biosciences and Virology”.
Pemilihan tema dilatarbelakangi beberapa alasan melihat kebutuhan dan urgensinya. Saat ini penyakit infeksi masih dalam prevalensi tertinggi di Indonesia sehingga dibutuhkan teknik atau metode baru mengatasinya.
Munculnya metode baru yang lebih modern itu dikenal dengan istilah one step. Metode tersebut lebih efisien daripada metode konvensional atau two step. “Jadi, ini untuk membuka wawasan bahwa metode atau teknologi terus berkembang, lalu membandingkan metode konvensional dengan modern itu sepeti apa,” ungkap Laura Navika Yamani S.Si., M.Si., Ph.D., ketua pelaksana the 5th MCC workshop.
Dalam acara itu, narasumber pertama hadir Prof. Dr. Aryati, dr., MS., Sp.PK(K) guru besar Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR. Hari kedua, ada Fuad Al Ahwani, S.Pd., M.Si. dari PT Indolab Utama.
“Materi di hari pertama mencakup topik metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan dua cara, konvensional dan modern. Itu untuk mengukur secara kualitatif. Jadi, maksudnya untuk melihat keberadaan virus, untuk mendeteksi positif negatif dari virus itu,” terangnya.
“Hari kedua, lebih ke kuantitatif. Jadi, seberapa banyak virusnya ini dalam sampel. Kita menggunakan metode yang namanya Real Time PCR. Jadi, yang hari kedua ini lebih melihat kadar atau konsentrasi virusnya itu sampai seberapa banyak,” tambahnya.
Selain itu, imbuh Laura, peserta bisa melakukan secara hands on. Sehingga peserta bisa langsung mempraktikkan teori yang didapat. Hands on tersebut meliputi ekstraksi RNA, One Step Multiplex, PCR, Reverse Transcription PCR, Agarose Gel Elektroforesis, dan Real Time PCR.
The 5th MCC Workshop itu diikuti sebanyak tujuh belas peserta, baik dari Surabaya maupun luar Surabaya. Dari kegiatan tersebut, Laura berharap dunia riset molecular, khususnya di Indonesia, dapat lebih berkembang. (*)