Mahasiswi UNAIR Raih Juara II Konferensi Harvard University

MEPNews.id – Harvard Project for Asian and International Relations (HPAIR) Asia Conference adalah salah satu ajang bergengsi yang diadakan Universitas Harvard di Amerika Serikat. Acara ini diisi  berbagai kegiatan menarik meliputi seminar, diskusi panel, dan impact challenge. Kegiatan ini digelar tiap tahun. Untuk tahun ini diadakan di Khazakhstan, 16-20 Agustus 2019.

Salah satu mahasiswi terbaik UNAIR, Thesalonica Shinta Pramita Natalia Kurniawan Frans, ambil bagian dari ajang bergengsi tersebut. Ia mengaku, awalnya mengetahui informasi HPAIR Asia Conference lewat instagram. Ia melakukan pendaftaran melalui website, kemudian mengikuti tahap seleksi berkas dan wawancara, hingga dinyatakan lolos jadi peserta.

Thesalonica berkesempatan mengikuti tiga event penting di HPAIR Asia Conference yang berlangusng di kampus Nazarbayev University di ibukota Astana. Ia mengikuti seminar bertema “Passion for Change” yang menghadirkan pembicara dari berbagai negara. Pembicara ternama yang hadir dalam seminar tersebut di antaranya Ban Ki Moon (mantan Sekjen PBB dari Korea Selatan) dan Muhammad Chatib Basri (mantan Menteri Keuangan Indonesia).

“Saya juga mengikuti panel discussion dan impact challenge. Untuk pannel discussion, track yang saya pilih adalah social policy and justice. Topik itu fokus kepada isu perdagangan manusia,” ucap Thesalonica.

Mahasiswi Fakultas Hukum itu mendiskusikan isu refugee dengan ketua UNHRC dan UNDOC. Sementara dalam impact challenge, ia ditempatkan di ERG (Eurasian Resource Group).

“Dalam impact challenge saya mendiskusikan reformasi perkembangan urban di sebuah kota dan mencari solusi untuk beralih ke gas alami. Puji Tuhan, saya berhasil mendapatkan juara kedua,” kisahnya.

Selama mengikuti HPAIR Asia Conference, Thesalonica menuturkan sangat bersyukur atas jejaring yang ia dapatkan. Ia berkesempatan bertemu banyak politikus, ketua perusahaan, hingga orang-orang berbakat yang tak akan bisa ia temui tanpa mengikuti acara ini.

“Saya juga terkesan atas keramahan orang-orang Kazakhstan, juga staf kedutaan dan Duta Besar Republik Indonesia,” ujar mahasiswi semester lima tersebut.

Ia mengaku ada pengalaman dan wawasan yang didapatkan melalui acara tersebut. Ia pun bisa menjalin banyak jejaring yang akan sangat bermanfaat baginya di kemudian hari.

“Setelah mengikuti acara ini, saya lebih mengerti mengenai dunia dan orang-orang dari berbagai macam latar belakang. Saya juga mendapat kesempatan berdiskusi terkait isu-isu kompleks,” tuturnya.

Di akhir, Thesalonica berpesan pada para mahasiswa untuk selalu melakukan yang terbaik. Ia juga mengajak para mahasiswa untuk tidak mudah menyerah apapun yang terjadi. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.