Bagi orang-orang tertentu, membaca di tempat tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Aktivitas membaca dapat mengalihkan pikiran dari stres atau kecemasan yang bisa saja mengganggu tidur. Maka, librocubicularism menciptakan suasana tenang dan nyaman untuk tidur.
Meski demikian, ada juga efek negatifnya. Bagi sejumlah orang, terutama yang membaca menggunakan perangkat elektronik dengan cahaya biru, pola tidur bisa terganggu sehingga sulit tertidur.
Masalah lain, jika sudah terlalu terbiasa librocubicularism maka mereka bisa tergantung sehingga bakal kesulitan tidur jika tidak membaca terlebih dahulu.
Kadang, perilaku librocubicularism bisa mengganggu interaksi sosial dengan pasangan atau anggota keluarga yang tidur bersama. Ini dapat menyebabkan konflik atau ketidaknyamanan dalam hubungan.
Jika banyak yang dibaca, tiduran terlalu lama atau dalam posisi tidak ergonomis dapat meningkatkan risiko cedera leher dan punggung. Jika posisi tiduran tidak didukung dengan baik, hal ini dapat menyebabkan ketegangan otot dan bahkan masalah kesehatan jangka panjang.
Nah, apakah Anda termasuk librocubicularist? Silakan saja. Ini baik-baik saja, sepanjang tidak berlebihan. Saya sendiri juga sudan biasa dengan librocubicularism sehingga sering ada novel berserakan di tempat tidur.