Enaknya dan Tidak Enaknya Jadi Librocubicularist

Oleh: Esti D. Purwitasari

mepnews.idLibrocubicularist adalah sebutan untuk orang yang gemar membaca di tempat tidur. Dalam bahasa Latin, ‘libro‘ berarti ‘buku’ dan ‘cubiculum’ berarti ‘kamar tidur’. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan orang yang memiliki kebiasaan membaca sebelum tidur atau membaca saat bersantai di tempat tidur.

Ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang menjadi librocubicularist. Pertama, membaca di tempat tidur sering dianggap sebagai cara efektif untuk meredakan stres, menenangkan pikiran, melupakan masalah sehari-hari, hingga menciptakan suasana tenang sebelum tidur.

Faktor lainnya, orang yang menikmati membaca cenderung mencari waktu dan tempat yang nyaman untuk membaca. Bagi librocubicularist, membaca di tempat tidur adalah pilihan paling nyaman dan tenang. Maka, membaca di tempat tidur menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari.

Tiduran dalam posisi nyaman dapat membantu tubuh rileks dan mengurangi ketegangan otot sehingga proses membaca menjadi lebih menyenangkan. Bagi beberapa orang, posisi tiduran dapat membantu meningkatkan konsentrasi sehinggsa pikiran lebih mudah fokus pada bacaan.

Bagi beberapa orang, ini faktor berikutnya, waktu terbaik untuk membaca hanya saat sudah berada di tempat tidur. Mungkin karena super sibuk dan jadwal padat tapi hobi baca, bisa jadi mereka hanya memiliki waktu luang di malam hari, sehingga membaca di tempat tidur menjadi pilihan praktis.

Jika ditilik dari faktor lingkungan, bisa jadi tempat tidur dianggap sebagai yang paling nyaman untuk beristirahat, sehingga membaca di tempat tidur bisa menjadi pilihan alami bagi orang yang ingin bersantai sambil membaca.

Perilaku librocubicularism, atau kebiasaan membaca di tempat tidur, bisa memiliki beberapa efek. Positifnya, membaca di tempat tidur dapat membantu seseorang merasa lebih rileks dan tenang. Membaca buku atau materi yang dinikmati dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan.

Bagi orang-orang tertentu, membaca di tempat tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Aktivitas membaca dapat mengalihkan pikiran dari stres atau kecemasan yang bisa saja mengganggu tidur. Maka, librocubicularism menciptakan suasana tenang dan nyaman untuk tidur.

Meski demikian, ada juga efek negatifnya. Bagi sejumlah orang, terutama yang membaca menggunakan perangkat elektronik dengan cahaya biru, pola tidur bisa terganggu sehingga sulit tertidur.

Masalah lain, jika sudah terlalu terbiasa librocubicularism maka mereka bisa tergantung sehingga bakal kesulitan tidur jika tidak membaca terlebih dahulu.

Kadang, perilaku librocubicularism bisa mengganggu interaksi sosial dengan pasangan atau anggota keluarga yang tidur bersama. Ini dapat menyebabkan konflik atau ketidaknyamanan dalam hubungan.

Jika banyak yang dibaca, tiduran terlalu lama atau dalam posisi tidak ergonomis dapat meningkatkan risiko cedera leher dan punggung. Jika posisi tiduran tidak didukung dengan baik, hal ini dapat menyebabkan ketegangan otot dan bahkan masalah kesehatan jangka panjang.

Nah, apakah Anda termasuk librocubicularist? Silakan saja. Ini baik-baik saja, sepanjang tidak berlebihan. Saya sendiri juga sudan biasa dengan librocubicularism sehingga sering ada novel berserakan di tempat tidur.

Facebook Comments

Comments are closed.