Oleh: Esti D. Purwitasari
mepnews.id – “Yang saya sukai adalah manisnya senyummu. Yang saya hindari adalah manisnya pemanis buatan.” Lho, kenapa? Ya, karena semakin banyak daftar masalah yang bisa timbul jika mengonsumsi pemanis buatan.
Ada banyak produk pemanis buatan. Antara lain; Sakarin, Aspartam, Sukralosa, Acesulfame K, Steviol Glikosida, Neotame, Advantame, Cyclamate (ini sudah dilarang edar), Tagatose, dan lain-lain. Produk-produk semacam ini biasa ada pada makanan dan minuman olahan.
Ada penelitian terbaru yang menunjukkan pemanis buatan meningkatkan risiko depresi.
Penelitian ini dilakukan tim dari RSU Massachusetts, RS Brigham and Woman, Sekolah Kedokteran Harvard, dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T. H. Chan. Tim meneliti kumpulan data dari 32.000 perawat wanita berusia 42 – 62 tahun saat penelitian dimulai. Ternyata, perawat yang paling banyak mengonsumsi minuman diet mengalami 37 persen lebih tinggi terkena depresi dibandingkan dengan yang sedikit atau tidak mengonsumsi minuman diet.
Diet beverages alias minuman diet adalah minuman yang dirancang punya rasa manis tanpa tambahan gula atau kalori. Minuman ini biasanya digunakan sebagai alternatif minuman berkalori tinggi, seperti soda biasa. Diet beverages biasanya mengandung pemanis buatan sebagai pengganti gula. Contoh umum diet beverages antara lain; diet soda, air rasa buah, teh atau kopi diet, minuman energi, dan lain-lain. Dalam penelitian di atas, banyak kasus minum diet soda.
Lho, bukannya diet soda biasanya digunakan dalam strategi untuk menurunkan berat badan? Soda diet ternyata juga bisa berdampak buruk. Meminumnya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah. Bukti ilmiah terbaru, soda diet dengan pemanis buatan meningkatkan risiko depresi.
Mau tahu hasil penelitian lain tentang bahayanya soda diet dengan pemanis buatan?
Peneliti gabungan dari Cina dan Inggris melakukan meta analysis terhadap 72 penelitian sejenis. Hasilnya menunjukkan, pemanis buatan juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gangguan kardiovaskuler, stroke dan bahkan kematian.
Begini penjelasannya.
Konsumsi pemanis buatan bisa memperlambat aliran darah di dalam otak. Dalam jumlah kecil waktu pendek, itu tidak terlalu berpegaruh. Dalam jangka lebih panjang, aliran darah yang melambat akibat pemanis buatan itu bisa menimbulkan efek terakumulasi. Karena manusia butuh pasokan darah yang konstan ke otak, pelambatan ini bisa memicu masalah. Antara lain, otak mengecil, stroke, demensia, depresi, dan lain-lain.
Jadi, yuk kita sama-sama mengurangi konsumsi pemanis buatan dalam makanan atau minuman. Jujur, saya juga merasa tak gampang menghindari gula dan pemanis buatan. Tapi saya sedang berusaha keras.
Lalu, bagaimana jika ingin minum? Yang terbaik tentu minum air biasa saja. Bagaimana jika ingin menikmati yang manis-manis? Konsumsi saja yang manis alami, misalnya buah-buahan, beberapa sayuran tertentu.
Kalau masih kurang manis? Senyumi saja.