mepnews.id – Tim Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan PKM di Walailak University, Thailand, pada 17-22 Juli 2023. Program berfokus pada pengenalan budaya Jawa pada mahasiswa Political Science di Walailak University untuk meningkatkan wawasan tentang Indonesia.
Dikabarkan situs resmi unesa.ac.id, program ini diinisiasi Dr Octo Dendy Andriyanto MPd dosen FBS, berkolaborasi dengan Surabaya European School termasuk Meilita Hardika SPd MA. Program juga melibatkan mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa angkatan 2020; Daeng Meilani Ananda Putri Malik, Dwi Wahyuningtyas, dan Mela Yunitasari.
Octo mengatakan, PKM ini dikemas dalam bentuk penyampaian materi seputar bahasa, sastra, budaya Jawa dan Indonesia. Program ini sebagai bekal bagi mahasiswa di Thailand ketika menempuh program mobilitas internasional atau pertukaran mahasiswa di Indonesia.
Penyampaian materi ini menggunakan bahasa Jawa (dasar), tembang dolanan bagi mahasiswa level awal, materi bahasa Jawa (ngoko-krama). Selain itu juga pengenalan teater tradisional seperti kethoprak, ludruk dan wayang.
“Pembelajaran bahasa Jawa-Indonesia diajarkan melalui praktek dan permainan. Stimulus dilakukan agar mahasiswa tertarik mempelajari bahasa Jawa dan Indonesia sebagai bekal budaya sebelum melakukan in-country,” papar Octo.
Di Walailak University program ini disambut baik oleh dosen dan mahasiswa. Penseri Panich, dosen Bahasa Indonesia, menuturkan mahasiswa level tinggi perlu diberi pendampingan sebagai tindak lanjut pasca in country dari Indonesia. Sebelum lulus, mahasiswa harus menuntaskan uji UKBIPA yang telah dirancang tim dari Walailak University, Unesa, Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Trunojoyo Madura.
Selain PKM, juga terdapat sesi kuliah umum oleh Duta Besar Rachmat Budiman tentang ‘Politik Luar Negeri Indonesia dan Kerjasama Bilateral Indonesia dan Thailand’.
Octo berharap, kegiatan ini berlanjut ke depannya karena banyak manfaat bagi mahasiswa dan dosen kedua kampus. Selain PKM Internasional, masih banyak yang bisa dilakukan seperti kolaborasi riset, publikasi dan sebagainya.
“Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sudah memiliki akreditasi internasional (AQAS), sehingga kegiatan tridarma perguruan tinggi perlu dilakukan secara kontinyu melalui sinergi dan kolaborasi internasional dengan kampus lain di luar negeri,” ungkapnya.
Dekan Faculty of Political Science and Public Administration Walailak University, Prof Dr Wanna Choorit, menyampaikan apresiasi untuk program kerja sama tersebut. Dia berharap banyak program produktif lain yang bisa digarap untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan program internasional.
Beberapa kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan atas kerja sama Unesa dan Walailak University meliputi students exchange, guest lecturer, summer course, in country, penyusunan soal UKBIPA, mengajar bahasa Indonesia, join research, join publication dan lain-lain.