Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Berbohong?

Oleh: Esti D. Purwitasari

mepnews.id – Berbohong adalah perilaku umum manusia. Jajak pendapat Reader’s Digest tahun 2004 edisi 1 halaman 114-119 menemukan, 96% orang mengaku pernah berbohong meski sekadar dalam level kadang-kadang. Studi terhadap 1.000 orang dewasa Amerika Serikat menemukan, 60% responden mengaku tidak berbohong sama sekali. Meski tingkat prevalensi kebohongan cukup variatif, ada kemungkinan bohong yang produktif.

Apa pun hasil penelitian, kebanyakan manusia pernah berbohong. Ada ‘kebohongan putih’ yang bertujuan untuk melindungi perasaan orang lain. Misalnya, ada yang bilang, “Tidak koq. Baju itu tidak membuatmu terlihat gemuk!” Di titik ekstrim lain, ada kebohongan yang sangat serius (misalnya, berbohong dalam resume riwayat hidup) atau bahkan menyeramkan (menutupi kejahatan, bersumpah palsu, hingga korup).​

Kalau begitu, bagaimana cara mendeteksi apakah seseorang berkata jujur atau sedang berbohong?

Tidak ada cara yang mudah dan praktis untuk mendeteksi apakah seseorang berbohong. Orang yang biasa berbohong, atau pembohon profesional, tentu lebih bisa membohongi detektornya daripada orang yang jarang atau tidak terbiasa berbohong.

Di institusi tertentu, ada alat ‘lie detector’ atau polygraph yang menilai kondisi sistem syaraf, sistem pernafasan, dan sistem peredaran darah pada orang tertentu. Tapi, dalam kehidupan sehari-hari, kita juga bisa melihat beberapa tanda umum seseorang sedang berbohong. Tanda-tanda itu antara lain;

  • Inkonsistensi:

Jika omongan atau cerita seseorang berubah atau tidak bertambah saat Anda mengajukan pertanyaan lanjutan, itu bisa menjadi tanda bahwa dia sedang berbohong.

  • Isyarat nonverbal:

Orang yang berbohong mungkin menghindari kontak mata, jadi tampak gelisah atau menjadi gugup. Bisa juga tangannya sering menyentuh wajah atau sekitar mulutnya, menggosok hidung atau telinga belakang.

  • Isyarat verbal

Orng yang berbohong mungkin menggunakan lebih banyak kata-kata kualifikasi seperti ‘semacam’ atau ‘mungkin’, membuat pernyataan yang terlalu detail atau justru pernyataan tidak jelas, atau mengulang-ulang kata-kata secara tidak perlu.

  • Perubahan nada

Suara seseorang bisa terdengar lebih tegang atau bernada tinggi saat berbohong.

  • Penampakan emosi yang kurang pas

Seseorang yang berbohong mungkin tidak menampilkan emosi yang sesuai untuk situasi tertentu. Misalnya, ekspresi wajahnya tidak terlihat sedih meski ia mengaku kehilangan.

Yang perlu diingat, tanda-tanda di atas tidak menjamin seseorang pasti sedang berbohong. Sangat mungkin seseorang mengatakan yang sebenarnya tetapi menunjukkan tanda-tanda di atas karena ia sedang gugup atau faktor lainnya.

Maka, jika Anda mencurigai seseorang berbohong, akan lebih baik jika Anda mengumpulkan lebih banyak informasi dan data lebih dulu untuk memastikannya. Orang lain pasti bakal tersinggung jika tiba-tiba dituding berbohong tanpa ada bukti.

Facebook Comments

Comments are closed.