Dulu Tak Terawat, Kini Watu Dodol Jadi Megah

Oleh: Novia Najla Nirwana

mepnews.id – Orang Banyuwangi pasti sudah gak asing dong sama tempat yang satu ini. Terletak di Parasputih, Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Grand Watu Dodol (GWD) menjadi salah satu tempat populer bagi wistawan lokal maupun dari berbagai negara.

Menurut pengelola GWD, pantai itu dulunya tempat yang tak terawat. Dari dulu, pantai itu sudah dijadikan tempat memancing oleh para nelayan. Sekarang, Pantai Watu Dodol sudah dikelola dengan baik dan menjadi salah satu tempat wisata populer di Banyuwangi.

Asal usul nama Watu Dodol adalah batu besar yang saat ini berdiri di jalan utama depan Patung Gandrung. Batu setinggi 10 meter ini sudah tercatat pada zaman penjajahan Belanda. Menurut legenda, dahulu ada raja yang tidak sengaja meninggalkan dodolnya di situ kemudian mengeras jadi batu. Katanya juga sih, batu itu sudah dicoba dirubuhkan berkali-kali tapi tidak juga rubuh. Pernah ada kapal yang mencoba menariknya, tapi malah kapalnya yang tenggelam. Ih, ngeri ya.

Kawasan wisata ini kemudian berbenah, dan menjadi Grand Watu Dodol. GWD terkenal karena pantainya yang indah. Dari pantai ini, saat menghadap ke timur, kalian bisa melihat pemandangan Selat Bali dan Pulau Bali. Jika menghadap ke barat ke arah jalan raya, kalian bisa melihat Patung Gandrung dan kawasan perbukitan.

Sampai di kawasan itu, kalian harus bayar parkir dan beli tiket dulu. Tarif parkirnya Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Setelah bayar parkir, silakan memarkir kendaraan di tempat yang cukup luas.

Tiket masuk ke GWD pun ramah di kantong, yaitu Rp 5.000 per orang. Saat masuk di musim pandemi, jangan lupa menjaga protokol kesehatan. Kenakan masker, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan jaga jarak dengan pengunjung lainnya.

Begitu masuk, kalian disambut bangunan besar berbentuk unik yang menjadi pintu utama GWD. Di dalam, kalian disambut pedagang-pedagang berbagai makanan dan minuman. Mereka menawarkan antara lain es kelapa muda, rujak buah, tahu walik, dan lain-lain. Kalian juga bisa menikmati kuliner Banyuwangi di Restoran Watu Dodol.

Ada banyak kuliner khas Banyuwangi yang bisa kalian nikmati di Restoran Watu Dodol. Rujak Soto, Pecel Pitik, dan berbagai seafood yang diolah dari tangkapan nelayan di perairan sekitar. Jadi, jika kalian lapar, bisa nih mengunjungi Restoran Watu Dodol.

Pantainya tertata rapi dan bersih.

Tapi, GWD bukan hanya tempat makan dan minum. Ini tempat liburan yang cocok untuk kalian yang merasa jenuh dan butuh refreshing. Bagi pelajar yang selesai ujian atau orang tua yang lelah bekerja, tempat ini cocok banget dijadikan tujuan liburan.

Walau pasir di Pantai Watu Dodol berwarna hitam, keindahannya tak kalah dari pantai-pantai lainnya. Tempatnya cocok untuk dijadikan spot foto yang instagramble dan sangat terjaga kebersihannya. Toilet di sini pun bersih.

Selain melihat pemandangan, kalian bisa melakukan aktivitas lain. Misalnya, snorkeling di Pulau Tabuhan atau menyeberang ke Pulau Bali dengan menyewa perahu. Kalian bisa menikmati petualangan berlayar atau menikmati keindahan dari tengah laut dengan menyewa perahu.

Tak perlu ribet. Kalian hanya perlu menghampiri perahu di pinggir pantai lalu bicara soal ongkos. Atau, pemilik perahu yang mendatangi kalian menawarkan tumpangan dan memberi tahu harga yang dibutuhkan. Kalian bisa diantar ke Pulau Tabuhan bahkan ke sisi barat Pulau Bali. Tak sedikit orang yang ingin mengintip pantai barat Bali atau berenang di Pulau Tabuhan berangkat dari Pantai Watu Dodol menggunakan perahu.

Saya, ketika pertama kali datang ke sini, berkeliling sekitar pantai untuk menikmati pemandangan, mengambil beberapa foto, dan beli es kelapa muda. Beberapa hari kemudian, saya mengunjungi lagi tempat ini untuk snorkeling ke Pulau Menjangan di Bali. Saya melihat keindahan terumbu karang yang berwarna-warni di dalam laut.

Dari Bali, Pantai Watu Dodol masih terlihat jelas.

Di tengah Selat Bali, ada Pulau Tabuhan. Pulau kecil tak berpenghuni ini menurut saya sangat indah dan cantik. Pulau Tabuhan memiliki pasir berwarna putih. Perairan sekitar juga berwarna gradasi antara biru dan hijau. Wah, cantik sekali ya! Kehidupan bawah permukaan laut di Pulau Tabuhan tak kalah cantik.

Usai di GWD, kalian bisa berjalan-jalan ke Patung Gandrung. Patung yang berdiri di depan pantai Watu Dodol ini menyimpan banyak cerita mistis. Contohnya, ada orang yang melewati jalan itu dan melihat Patung Gandrung bergerak sendiri atau menari. Tak jarang juga orang melihat Patung Gandrung itu merubah ekspresi muka atau menggerakkan matanya.

Di bawah Patung Gandrung ada sumber air tawar yang dipercaya warga lokal bisa menyembuhkan penyakit. Walau sumber ini terkena air laut ketika sedang pasang, airnya tetap tidak terasa asin. Saat Wasiak, banyak orang merayakannya dengan berkunjung ke pantai untuk memberi persembahan.

Kalau belum capek, kalian juga bisa mengunjungi tempat-tempat sekitar antara lain Bukit Watu Dodol. Dari Bukit ini, kalian bisa menikmati seluruh pemandangan Watu Dodol. Saat Perang Dunia ke-II, daerah ini jadi tempat pertahanan tentara Jepang. Maka, di bukit ini terdapat bunker tentara Jepang yang menyimpan berbagai cerita mistis pula.

  • Penulis adalah siswi SMPN 1 Banyuwangi.

Facebook Comments

Comments are closed.