MEPNews.id – Di tengah masa pandemi COVID-19 dengan segala keterbatasan, Direktorat Kemitraan Global (DKG) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) konsisten menjalankan misi internasionalisasi. Meski tak dapat melaksanakan sejumlah program yang telah terjadwal akibat pembatasan mobilisasi antar negara, DKG ITS berupaya menginovasikan program anyar berupa Teen Ideas dan Community and Technological Camp (CommTECH) versi daring, akhir Juli.
Direktur Kemitraan Global ITS, Assoc Prof Maria Anityasari PhD, menyatakan program internasionalisasi bersifat tatap muka yang sudah direncanakan jauh hari harus ditunda karena pandemi COVI-19.
“Seharusnya, pada Januari 2020 setidaknya 88 mahasiswa asing datang untuk menjalankan program di ITS. Karena adanya pandemi, hanya 33 mahasiswa asing yang bisa datang,” terangnya.
Namun, bagi DKG ITS, pandemi bukanlah akhir bagi kegiatan internasionalisasi. Maria menyampaikan, ITS tidak boleh lesu darah tapi harus terus berinovasi menjalankan misi internasionalisasinya.
Maka, DKG ITS melakukan terobosan berupa penyelenggaraan beberapa short program bersama mitra internasional ITS dalam format daring. Dua program yang dalam waktu dekat akan direalisasikan yakni Teen Ideas dan CommTECH 2020.
Online short program yang pertama adalah Teen Ideas 2020. Program ini kolaborasi baru antara ITS dengan Universiti Malaysia Perlis (UNIMAP). Program ini dimulai 29 Juli dengan total pertemuan enam kali dan diperkirakan usai 16 September 2020.
Teen Ideas 2020 bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa ITS dan mahasiswa mitra ITS, dalam hal ini UNIMAP, untuk dapat belajar tentang berpikir kritis dan mengekspresikan ide terhadap suatu topik tertentu.
Pada kali pertamanya ini, Teen Ideas mengusung tema ‘Kenormalan Baru dalam Kampus: Penerapan Teknologi Baru pada Masa Pasca Pandemi Covid-19’.
Peserta program ini mempresentasikan ide yang sudah didiskusikan untuk kemudian dikritisi bersama peserta lainnya. Yang menarik adalah anggota tiap tim merupakan kombinasi antara mahasiswa ITS dan UNIMAP.
“Hal ini untuk tetap memberikan dampak keterikatan dan interaksi dari mahasiswa ITS dengan UNIMAP, meski dilaksanakan secara virtual,” ungkap Maria.
Dalam program Teen Ideas itu ada peserta audiens. Berbeda dengan peserta biasa, peserta audiens tidak dimasukkan dalam tim untuk melakukan presentasi. Peserta audiens hanya berperan sebagai penonton. Akan tetapi mereka memiliki hak bertanya pada sesi materi.
Kuota untuk peserta audiens disediakan untuk mengakomodasi mahasiswa yang ingin ikut serta dalam program namun masih belum berani berbicara di depan orang banyak untuk presentasi.
Program lain yang akan diselenggarakan adalah acara rutin DKG, yakni CommTECH. Acara ini diselenggarakan dua kali dalam setahun untuk memperkenalkan ITS sebagai salah satu kampus teknologi terbaik di Indonesia kepada masyarakat di seluruh dunia.
Karena dilaksanakan secara daring, CommTECH kali ini diberi nama CommTECH Course 2020 Online Edition.
CommTECH yang akan menginjak kali ke-16 ini diselenggarakan 12 hari mulai 3 Agustus mengusung bahasan Internet of Things (IoT) untuk Penerapan Kota Cerdas pada Masa Pandemi.
Senada dengan jargon CommTECH yakni Solving Local Problems with the Global Knowledge, acara ini juga memberikan wadah bagi peserta untuk berdiskusi dan memecahkan masalah lokal dengan wawasan global.
CommTECH daring periode pertama ini, diakui Maria, menjadi tantangan berat bagi ITS. Mentransformasi CommTECH yang sebelumnya selalu dilaksanakan luring menjadi daring ini membutuhkan kerja keras dan dedikasi tinggi.
Dosen Teknik Industri ini menyampaikan CommTECH tetap diselingi kegiatan-kegiatan menarik seperti sebelumnya.
“Akan ada kegiatan belajar silat, belajar Tari Poco-Poco, tur kampus, bahkan tur Kota Surabaya yang semuanya dilakukan secara daring dengan bantuan teknologi,” tuturnya.
DKG ITS berharap online short program ini tetap dapat memberikan semangat internasionalisasi di ITS, walaupun di tengah masa pandemi. Terobosan ini diharapkan dapat membuka, memperkuat, dan meningkatkan hubungan antara ITS dan universitas peserta di seluruh dunia serta dapat memberikan dampak positif bagi ITS maupun Surabaya, bahkan Indonesia. (HUMAS ITS)