Local Wisdom Dusun Segunung

MEPNews.id – Di Kecamatan Wonosalam, Jombang. Tepatnya di Dusun Segunung Desa Carangwulung, telah menjadi sesuatu yang biasa bila ada warga yang izin tidak masuk kerja guna membantu tetangganya yang tengah memperbaiki rumah. Warga yang izin tidak bekerja itu murni hendak ikut cancut tali wondo bergotong royong bersama-sama membantu tetangganya

Itulah kearifan lokal. Satu contoh lokal genius yang boleh jadi di tempat-tempat lain telah ditinggal oleh sebagian warganya. Pola interaksi yang cenderung individualistis kini telah menjadi sesuatu yang wajar, bahkan telah lazim terjadi di hampir setiap daerah, desa, dan bahkan menjadi tabiat masyarakat kota serta para urban yang hidup di wilayah perkotaan.

Mereka seakan telah lupa dengan budaya luhur warisan nenek moyang. Suatu ajaran kebaikan yang berujung pada kebersamaan, ajakan memikul beban serta memperingan urusan orang lain, sehingga ikatan ukhuwah antar sesama dapat terus langgeng dijaga lalu menyublim menjadi ikatan persaudaraan seiman seagama yang didahului ikatan semua mahkluk dan ikatan antar warga bangsa.

Terkait realitas tersebut, menjadi sangat beruntung serta sangat tepat sekali kehadiran DeDurian Park di Dusun Segunung, Carangwulung Wonosalam Jombang. Dengan hadir dan dibukanya akses DeDurian bagi warga di sekitar lokasi tersebut, tentu sedikit banyak dapat membuat jalinan ikatan tadi semakin kuat serta kokoh tak tertandingi.

Mengapa demikian?

Sebab di situ ada gerbang penjaga bagi pintu-pintu perseduluran yang terbingkai dalam satu tarikan nafas bersama antara pihak DeDurian, Para Jamaah DeDurian, serta yang paling penting pada interaksi warga sekitar dengan DeDurian, pun jangan diabaikan adanya saling memberi menerima antara beragam semesta dengan manusia sebagai satu kesatuan ekosistem alam di dalamnya.

Ketiga elemen itu secara pelan tapi pasti terus berproses menuju bentuk ideal dari kekuatan besar yang kelak akan mampu mendobrak sekaligus sebagai penentu peradaban. Hal ini bisa tercapai salah satunya karena ada kekompakkan, ada ritme yang sinergis, dan ada ikatan yang harmonis antara penduduk lokal di sekitar DeDurian dengan semua pihak di dalam DeDurian.

Dengan demikian, penting bagi kita selaku pihak internal ini untuk terus membersamai mereka yang di luar, dengan senantiasa mengedepankan local wisdom yang menjadi budaya luhur masyarakat sekitar. Kita mesti menjaga aset penting itu, sampai kapan pun itu adalah warisan budaya yang tak ternilai, dan kita mesti turut menjadikannya sebagai monumen bagi identitas budaya bagi warga di sekitar Wonosalam.

Memang DeDurian Park hadir untuk mewarnai yang sudah ada dan tertata, bukan malah menjauhkan apalagi merusak tatanan budaya yang telah langgeng di area sekitar kehidupan. Sehingga ke depan DeDurian akan terus berupaya menjaga prinsip tersebut, dan agar warga sekitar menjadi benar-benar merasakan hadirnya manfaat atas keberadaan DeDurian di wilayahnya. Demikian.

(Aditya Akbar Hakim)

Facebook Comments

Comments are closed.