MEPNews.id – Diklat pengelasan Kampuh Welding Indonesia Surabaya terus melakukan kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat terbaik bagi warga agar dapat memiliki ketrampilan terbaik pada bidang pengelasan. Kali ini instruktur pengelasan dari Kampuh Welding Indonesia memberikan bekal kepada warga binaan Lapas Madiun.
Edy Sujatmiko, salah satu pengelola Kampuh Welding Indonesia, menjelaskan aplikasi kerjasama Kampuh dengan Balai Jasa Konstruksi PUPR Wilayah IV Surabaya dengan melaksanakan training welding kepada 30 warga binaan Lapas Madiun.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pemberian bekal profesional kepada warga binaan agar mereka dapat memiliki ketrampilan pada bidang pengelasan.
Dody, salah satu instruktur, menyampaikan warga binaan diberi ketrampilan pengelasan SMAW. Las SMAW adalah proses penyambungan logam yang menggunakan energi panas untuk mencairkan benda kerja dan elektroda (bahan pengisi). Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung elektroda dan permukaan material.
“Pada proses pengelasan SMAW jenis pelindung yang digunakan adalah selaput flux yang terdapat pada elektroda. Flux pada elektroda SMAW berfungsi untuk melindungi logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung. Flux ini akan menjadi slag ketika sudah padat,” kata ia.
Kata Dody, training lima hari kepada warga binaan ini berupa materi praktek lebih bbanyak. Ini merupakan kegiatan teknis yang harus dikuasai oleh para peserta training singkat agar terampil dan bisa mengaplikasikan ketika kembali ke masyarakat.
Moh. Munir, Direktur Kampuh Welding Indonesia, sangat mengapresiasi kegiatan untuk warga binaan di Lapas Madiun ini. Hal ini merupakan bentuk bakti dari Kampuh Welding Indonesia dalam memberikan ketrampilan khusus.
“Semoga ilmunya bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan skillnya dan inshaalloh jika bekerja bisa mendapatkan kemudahan sesuai keahliannya,” tandasnya. (Syaiful)