Anak Terlalu Agresif? Coba Konsumsi Asam Lemak Omega 3

Oleh: Esti D. Purwitasari

mepnews.id – “Mbak, saya tidak tahu harus bagaimana. Michael anak saya semakin agresif. Sering marah tanpa alasan. Kalau tidak mendapatkan yang dia inginkan, pasti kumat. Dia bahkan sampai memukul adiknya. Kalau saya tanya, dia menutup diri dan tidak mau bicara. Duh, bagaimana ya? Saya sulit mengendalikan dia,” begitu seorang teman curhat panjang pada saya.

“Waduh, saya turut prihatin mendengarnya,” saya mencoba bersimpati. “Apakah sudah coba mencari bantuan profesional pada konselor atau psikolog anak?”

“Saya sedang memikirkannya. Tapi saya khawatir bagaimana dia meresponsnya. Saya tidak ingin membuat Michael merasa dikejar-kejar.”

“Kalau begitu, coba saja terapi makanan.”

…………

Pembaca yang budiman, ada banyak hal yang bisa memengaruhi perilaku anak. Salah satunya, makanan. Itu karena makanan menyediakan energi, prekursor neurotransmiter, dan senyawa yang diperlukan untuk metabolisme otak.

Nutrisi memainkan peran penting dalam perkembangan otak sejak awal kehidupan kita. Nutrisi spesifik, seperti protein, zat besi, tembaga, seng, yodium, folat, dan lemak tertentu, sangat penting bagi kesehatan mental sepanjang hidup.

Bahkan, mikrobioma dalam usus juga memainkan peran penting melalui poros usus-otak. Nutrisi mempengaruhi komposisi dan jenis mikroba yang tinggal di usus. Beberapa jenis mikroba menghasilkan senyawa kimia seperti butirat dan neurotransmiter yang mempengaruhi fungsi otak dan kesehatan mental.

Terus, apa peran asam lemak omega-3?

Ini adalah jenis asam lemak makanan dengan ikatan rangkap tertentu dalam strukturnya. Bisa didapatkan di ikan berlemak (salmon, tuna, dan sejensinya), minyak ikan yang mengandung konsentrasi tinggi EPA dan DHA, kacang-kacangan dan biji-bijian, minyak nabati termasuk yang dari kedelai, sayuran hijau seperti bayam dan kale, serta produk susu yang diperkaya.

Jenis asam lemak ini memiliki efek fisiologis penting. Itu karena tubuh kita tidak dapat memproduksinya secara efisien dari asam lemak lain. Asam lemak omega-3 harus diperoleh melalui makanan dan suplemen.

Dalam fungsi otak dan pengaturan suasana hati, asam lemak omega-3 memainkan peran penting. Antara lain untuk menjaga kesehatan membran sel otak, membantu komunikasi antar sel otak, membantu mengatur tingkat neurotransmitter penting untuk pengaturan suasana hati dan emosi.

Menurut hasil studi di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, asam lemak omega-3 dapat secara signifikan mengurangi perilaku agresif dan kekerasan. Studi tim pakar ini menganalisis data dari 29 penelitian independen yang melibatkan lebih dari 3.900 partisipan. Tim peneliti menemukan, suplementasi asam lemak omega-3 mengurangi agresi reaktif dan proaktif. Mereka menyimpulkan, asam lemak omega-3 bisa menjadi alat untuk mengatasi agresi, terutama bila dikombinasikan dengan terapi perilaku kognitif (CBT).

Nah, kalau anak sedang tidak marah, coba menu makanannya ditambahi bahan yang mengandung asam lemak omega 3. Misalnya, tambahi porsi ikan tuna. Sambil makan, kita benani perilaku agresifnya pelan-pelan.

Facebook Comments

Comments are closed.