mepnews.id – Tim Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Brawijaya (UB) mengidentifikasi potensi dan masalah di kawasan perencanaan wisata Pantai Pacar dan Pantai Molang di Kabupaten Tulungagung. Wisata Pantai Pacar dan Pantai Molang lokasinya saling berdekatan di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban.
Dikabarkan situs resmi ub.ac.id, tim DRPM UB dipimpin Dr Sunarti SSos MAB dengan Ar Iwan Wibisono ST MT IAI dan Pitoyo Widhi Atmoko SSi MSi. Tim ini dibantu tim penunjang Daniar Larasati SPWK, Sayu Amalia Irwanto SPWK, Shifa Damayanti SPWK dan Deassy Permatasari Widjajaningsih SP.
Mereka melakukan pendampingan dalam focus group discussion (FGD), Jumat 21 Juni 2024. Antara lain, memberi arahan dan rekomendasi penataan dan pengembangan kawasan wisata sesuai kaidah lingkungan kawasan serta memiliki estetika sebagai tujuan wisata yang menarik.
Rekomendasi diberikan kepada Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Tulungagung yang dikepalai Dr Adi Prasetiya SE MM.
Rekomendasi ini terkait potensi kawasan pengembangan dengan pemandangan alam indah dan lokasi strategis berada pada sepanjang Jalan Lintas Selatan (JLS). Dipertimbangkan, kawasan pantai tidak hanya sebagai tempat wisata petualangan namun juga sebagai tempat peristirahatan sementara. Konsepnya; ‘Lepaskan Penat, Temukan Harmoni’.
“Dalam dokumen Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA), Pantai Pacar dan Pantai Molang sebagai wisata dengan tema umum Wisata Petualangan atau Adventure Tourism. Adventure Tourism yang diadaptasi pada perencanaan Pantai Pacar dan Pantai Molang merupakan soft adventure. Ini tema petualangan untuk kesenangan dan tidak membutuhkan pengalaman sebelumnya,” ujar Sunarti.
Pengembangan kawasan Pantai Pacar dan Pantai Molang diwujudkan dengan program peningkatan kualitas obyek wisata dan mengoptimalkan daya tarik wisata melalui pengembangan camping ground, pengembangan taman bermain anak atau playground, pembuatan taman, penghijauan hutan, rehabilitasi menara pandang, pembangunan boardwalk, dan pengembangan lintasan motor trail.
Peningkatan kualitas sarana penunjang dilakukan melalui program peningkatan kualitas dan kuantitas tempat makan, pengembangan pujasera, pengembangan kios cinderamata, penyediaan sarana peribadatan, pembuatan gerbang pintu utama, pengadaan pusat informasi pengunjung (TIC), pembangunan kamar mandi, dan rehabilitasi gazebo.
Peningkatan kualitas prasarana dilakukan dengan pembangunan jaringan air bersih, jalan, persampahan, drainase, air limbah, dan jaringan listrik.
Selain fisik, program pengembangan peningkatan produk wisata juga melibatkan atraksi atau festival budaya, cinderamata, peningkatan sumber daya manusia untuk pengelolaan wisata melalui pelatihan dan promosi wisata melalui media sosial.