MEPNews.id – Bagi para members, atau biasa disebut Jamaah Kebun Berkah DeDurian Park, mungkin baru sebagian yang pernah bertemu secara langsung dengan Mbah Met.
Meskipun kita belum sempat ketemu, kiranya penting untuk kita ketahui bila sosok Mbah Met adalah kata kunci, berkat sentuhan tangan dinginnya, puluhan hingga ratusan tumbuhan yang ditanam di area kebun DeDurian bisa terjaga kondisinya. Di situlah Mbah Met punya peran yang amat besar soal tanam menanam yang tak bisa dianggap sembarangan.
Hal itu sebab, menanam tumbuhan itu ada ilmunya, hanya oleh sentuhan tangan-tangan yang mahir yang sanggup menangkap sinyal serta paham bagaimana supaya tanaman bisa tumbuh secara sehat hingga kemungkinan kelak saat dipanen dapat produktif. Tupoksi manusia memang sekadar usaha dibingkai doa tulus tak putus-putus. Setelah itu, sebagai manusia kita hanya sanggup menanam, yang memberikan keputusan bila tanaman tersebut dapat hidup subur atau terganggu, berbuah atau tidak pastinya mutlak urusan Tuhan Sang Maha Pemberi Kehidupan.
Manusia hanya punya jatah serta tugas menanam, menjaga, melestarikan, lalu memanen hasil dari tumbuhan yang ditanam tersebut. Dan melalui tangan dingin Mbah Met, sekian ratus tumbuhan yang ditanam di DeDurian Park tengah berproses mencari takdir terbaiknya, yang kelak ketika tiba saat memanen bisa memberikan banyak manfaat kepada kita selaku manusia.
Adapun figur seperti Mbah Met, bagi orang lain yang melihatnya pertama kali mungkin sedikit kurang menaruh respek, sebab penampilannya memang sangat jauh dari kesan orang hebat alih-alih figur terpandang, sehari-hari kerjaannya banyak menanam, menjaga, merawat, serta melestarikan setiap tanaman yang ada di DeDurian. Mbak Met hanyalah tukang kebun biasa, petani otentik yang begitu paham seluk beluk ilmu menanam, meskipun demikian ia tetaplah pribadi santun sederhana yang punya reputasi hebat.
Sehingga apabila meminjam tilikan dalam teori sastra, figur Mbah Met bagi DeDurian merupakan oposisi biner, ia memang bukan tokoh utama tetapi ia punya peran vital sekaligus sebagai penentu bagi jalannya alur cerita. Berbeda dengan tokoh utama, tokoh yang selalu menjadi sorotan utama, tokoh yang punya peran penting, tokoh yang tingkat kemunculannya begitu sering sehingga siapa saja akan tahu siapa sejatinya dirinya selaku tokoh utama itu.
Padahal tidak disebut tokoh utama kalau tidak ada atau tanpa serta keberadaan tokoh sampingan. Disebut tokoh utama demikian, karena pada dasarnya ia masih tetap butuh kehadiran serta campur tangan tokoh sampingan.
Untuk itu, oposisi biner dalam aspek apa pun itu sangat penting, bahkan wajib ada. Sebab tanpa adanya figur-figur yang tak tampak kehadirannya cuma mempunyai peran vital demikian, maka satu tujuan besar bisa tercapai. Pun bagi DeDurian Park sebagai satu sistem managemen yang dibangun dengan bingkai berjamaah, bervisikan memakmurkan bumi Allah yang ber-ending-kan keberkahan.
Maka kehadiran Mbah Met adalah keniscayaan, berkat wasilah plus sentuhan tangan dingin Mbah Met, setiap tanaman khususnya durian yang ditanam di kebun DeDurian insya’Allah dapat sehat lalu subur hingga kelak berbuah lebat. Tentu atas dan sesuai kehendak Allah.
(Aditya Akbar Hakim)