Oleh: Esti D. Purwitasari
mepnews.id – Di kafe yang tenang, Erin mengaduk kopi perlahan namun auranya menampakkan sedikit kegelisahan. “Entah kenapa, akhir-akhir ini aku ngerasa jarak sama Satria makin jauh. Dia ada di rumah, tapi kayak… enggak benar-benar hadir.”
Aku coba menggali, “Kok bisa? Kamu sudah coba bicara sama dia?”
“Sudah. Katanya dia cuma lagi sibuk sama kerjaan. Aku ngerti dia capek. Tapi aku juga butuh dia, kan? Kalau aku ajak ngobrol, dia malah sibuk sama HP atau laptop.”
“Salah satu kunci dari hubungan yang baik dan menyenangkan itu kebersamaan.”
“Iya, aku tahu. Tapi, bagaimana jika tidak responsif?”
“Satria biasa olahraga, kan?”
“Iya. Jogging rutin.”
“Nah, coba kau ikutan jogging bareng dia. Siapa tahu itu jadi sarana kebersamaan.”
…………..
Pembaca yang budiman, saran yang saya sampaikan pada Erin itu berdasarkan penelitian ilmiah pakar psikologi Kyrsten K. Sackett Fox dari Gannon University, Judith Gere dan John Updegraff dari Kent State University. Mereka menemukan, individu yang berolahraga bersama pasangan romantisnya bisa mengalami suasana hati yang lebih baik saat berolahraga, suasana hati yang lebih baik saat siang hari, dan tingkat kepuasan hubungan lebih tinggi.
Data berasal dari sampel 95 orang muda (kisaran 18 hingga 35 tahun), berolahraga teratur (dua hingga tiga kali seminggu), dan sudah membina hubungan romantis (kisaran dua minggu hingga 6,3 tahun). Pengukuran dilakukan dengan survei daring, uji laboratorium, laporan harian selama dua minggu, dan pertanyaan tambahan di akhir penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan, dibandingkan dengan berolahraga tanpa pasangan (misalnya, berolahraga sendiri, berolahraga dengan teman, atau dengan orang yang asing) maka berolahraga bersama pasangan bisa memiliki sejumlah efek positif.
Antara lain; menghasilkan suasana hati yang lebih positif selama berolahraga (di luar peningkatan rasa senang yang dihasilkan dari olahraga itu sendiri) dan menghasilkan suasana hati yang lebih positif pada siang hari, dan kepuasan hubungan pribadi yang lebih besar pada malam hari.
Mengapa bisa meningkatkan rasa kebersamaan? Karena pasangan yang berolahraga bersama terlibat dalam aktivitas yang mereka nikmati dan hargai bersama. Misalnya, olahraga bersama membantu mereka mencapai kemajuan saat mengejar tujuan kesehatan tertentu atau sekadar menikmati suasana di luar rumah.
Peningkatan suasana hati saat berolahraga bersama disebabkan oleh dukungan emosional dan sosial antara keduanya. Bisa juga karena strategi kontrol sosial, misalnya saat seseorang menemani pasangan ke pusat kebugaran untuk mendorong pasangannya berolahraga lebih sering. Bisa juga karena saling memberi perhatian lewat candaan atau obrolan kecil saat beraktivitas.
Jadi, sering-seringlah berolahraga bersama pasangan. Tak bisa disangkal, olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Membuat daya ingat lebih baik, bisa jadi pereda nyeri, bahkan perbaikan disfungsi ereksi.
Terlepas dari jenis aktivitasnya (misalnya, jogging, hiking, bulutangkis) atau tujuannya (misalnya, penurunan berat badan, menjadi lebih bugar, mengatasi diabetes), olahraga itu sendiri memang menyenangkan. Jika dilakukan dengan tepat, Anda bersama pasangan bisa makin bersemangat.
Yuk, olahraga…