Pabrik Tahu Wonogiri, Turun-temurun Tebar Rejeki

mepnews.id – Di Kabupaten Wonogiri, tahu dan tempe menjadi makanan favorit masyarakat. Orang dari luar Wonogiri juga sering beli tahu dan tempe untuk oleh-oleh karena enak dikonsumsi.

Di kelurahan Giripurwo, ada tiga pengusaha tahu. Salah satunya pabrik tahu Pak Gino di Rt.02/Rw.13, Kedungringin. Pabrik ini berdiri sejak 1953 dan turun-temurun dioperasikan hingga saat ini sudah keturunan ketiga.

Gino menjelaskan, “Jaman riyen rekoso, Mbak. Niki namung neruske.” (Zaman dulu, kerjanya berat. Sekarang, kami hanya melanjutkan.)

Ia mengisahkan, untuk menghancurkan kedelai harus menggunakan gilingan dari batu. Pada 1975, gilingan batu dihentikan karena diganti gilingan bertenaga disel. Kemudian, ganti dinamo yang bisa dipakai sampai sekarang.

Pabrik tahu ini juga membuat tempe. Penjualannya hanya di rumah dan di pasar. Konsumen berdatangan sendiri ke rumah untuk beli tahu dan tempe. Sisanya dijual ke pasar.

Pabrik tahu ini buka setiap hari jam 08.00 – 16.00. Setiap produksi, per hari dibutuhkan 200 kilogram kedelai. Setelah diolah, kedelai sejumlah itu menjadi 125 kotak tahu. Omset penjualannya mencapai Rp. 60-75 juta per bulan.

Facebook Comments

Comments are closed.