Ketika Kaum Muda Memanfaatkan Teknologi untuk Hubungan Romantik

Oleh: Esti D. Purwitasari

mepnews.id – Zaman berubah, metode cari pasangan pun berubah.

Zaman kakek-nenek kita, dijodohkan itu ha biasa. Jasa Mak Comblang sebagai jembatan penghubung perjodohan juga lumrah. Lalu, ada zaman saat orang lebih suka cari jodoh sendiri. Bertemu secara langsung, berinteraksi, lalu jadian. Sekarang, di era digital dengan teknologi supercepat nyaris tanpa batas, teknologi memainkan peran penting dalam cara orang berinteraksi dengan pasangan.

Lalu, bagaimana peran teknologi terhadap urusan pasang-pasangan di kalangan kaum muda zaman now?

Ishita Munshi dan rekan melakukan penelitian dan menerbitkannya di Personal Relationships. Mereka menggunakan data dari wawancara 121 responden usia 18 – 25 tahun,  dengan beragam latar belakang pendidikan dan kelompok etnis. Dari analisis transkrip, peneliti mengungkap cost dan benefit dari penggunaan teknologi dalam hubungan romantik.

Benefit;

  • Komunikasi yang efisien: Sepertiga responden mengaku teks, telepon, dan media sosial memudahkan komunikasi dengan pasangan kapan saja bahkan saat berjauhan.
  • Bahasa internet: Tersedia bahasa khas untuk berkomunikasi, misalnya emoji, foto, meme dan cara-cara lain.
  • Situs jejaring sosial: Banyaknya situs jejaring sosial memengaruhi cara berkomunikasi. Keberadaan berbagai platform memberi kesempatan lebih terhubung.
  • Memulai hubungan: Teknologi memberi cara mudah untuk memulai hubungan, terutama bagi yang malu-malu. Sebanyak 6% responden mengaku menggunakan aplikasi kencan.
  • Mempertahankan hubungan jarak jauh: Bagi yang dalam kondisi LDR, teknologi bisa meningkatkan kedekatan. Pasangan dapat saling pantau aktivitas melalui video atau berbagi foto.
  • Pengungkapan hubungan: Sekitar 10% responden menyebutkan, media sosial memungkinkan mereka memberitahukan status hubungan mereka kepada orang lain, atau membantu mereka memeriksa status hubungan orang lain.

Cost

  • Komunikasi jadi impersonal: Pasangan bisa saling kirim pesan saat mereka terlibat aktivitas lain. Artinya interaksi tidak sepenuhnya menjadi perhatian mereka sehingga kurang intim.
  • Terpaksa berkomunikasi: Sekitar 10% responden merasa tertekan untuk segera menanggapi pesan dari pasangan, atau menjadi kesal jika tidak segera menerima tanggapan.
  • Misinformasi: Dengan pesan teks, kadang cara menulisnya tidak jelas, sehingga yang baca salah tafsir. Gosip juga lebih mudah menyebar di jaringan sosial.

Ada juga cost khusus saat informasi dipublikasikan:

  • Privasi jadi lebih rendah: Sepertiga responden mengeluhkan masalah privasi. Hubungan mereka jadi kurang privat karena pasangan suka berbagi informasi atau mengunggah foto mereka di media sosial sehingga siapa saja bisa melihat. Privasi dilanggar.
  • Sharing berlebihan: 10% responden tak nyaman karena pasangan mereka demen banget berbagi di media sosial tentang informasi personal mereka.
  • Permanen: Informasi yang terlanjur diunggah ke media sosial dapat menjadi permanen; padahal hubungan mereka belum pasti langgeng. Bahkan, jika si pengirim asli sudah menghapus konten, bisa jadi orang lain telah menyimpannya. Jadi, sulit untuk menjamin jejak digital benar-benar hilang.
  • Campur tangan: Beberapa responden mengeluhkan media sosial memudahkan orang lain mencoba mengganggu hubungan mereka.
  • Terlalu diglamorkan: Karena umumnya orang cenderung mengunggah momen-momen bahagia dalam hubungan, hal itu menciptakan kesan bahwa hubungan orang lain jauh lebih ideal daripada hubungan yang sebenarnya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri tentang kualitas hubungan sendiri.
  • Jadi tidak bebas: Teknologi memudahkan orang terjerumus atau terlibat dalam perilaku menyebalkan. Media sosial memungkinkan seseorang secara obsesif mengikuti tindakan pasangan, dengan siapa berbicara, ke mana saja perginya, dan lain-lain.

Haha, jadi complicated juga ya.

Nggak juga sih. Sejatinya, teknologi itu netral. Dia bekerja sebagaimana ia dirancang. Cuma kadang manusia yang membuatnya jadi rumit. Nah, daripada rumit, mending kita manfaatkan teknologi untuk yang baik-baik saja bersama pasangan.

Misalnya, dengan;

  1. Komunikasi yang konsisten dan kreatif. Saat berjauhan, kirim pesan atau foto atau video yang positif dan memberi semangat.
  2. Kirim hadiah virtual; misalnya, buat playlist lagu-lagu yang memiliki makna untuk pasangan, buat montase video pendek momen bersama yang bisa dinikmati kapan saja.
  3. Buat jurnal digital bersama di Google Docs atau Notion untuk berbagi pikiran, rencana, atau bahkan momen-momen harian, untuk merefleksikan perjalanan hubungan.
  4. Gunakan fitur seperti Netflix, atau aplikasi lainnya, untuk menonton film bersama. Ini dapat memberi pengalaman yang hampir sama seperti menonton bersama di tempat yang sama.

Jangan lupa, atur waktu offline juga. Meskipun teknologi sangat membantu, jangan lupa untuk memiliki waktu untuk fokus pada komunikasi tatap muka dan membangun kedekatan secara langsung jika memungkinkan.

Facebook Comments

POST A COMMENT.